Jumat, H / 29 Maret 2024

Tahun 2050, Limbah Plastik Lebih Banyak Dibanding Ikan di Laut

Rabu 22 Jan 2020 11:17 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: dw.com

ESQNews.id, JAKARTA – Tempat sampah sudah tersedia dimana-mana, namun seringkali ‘rutinitas’ buang sampah sembarangan masih berlaku. Apalagi kebiasaan mayoritas orang adalah mencampurkan sampah organik dan non organik. Sehingga sulit untuk diproses atau daur ulang.


Tingkat kesadaran manusia yang minim akan sampah, bakal merugikan semuanya termasuk kita sendiri. Saluran air yang ‘mampet’ bisa mengakibatkan banjir, tidak ramah lingkungan, meracuni makhluk hidup yang di laut seperti ikan salah satunya.


Ikan yang mati karena banyak limbah plastik yang tertelan. Padahal di berbagai toko seluruh dunia yang menjual makanan juga minuman, sudah melarang penggunaan sedotan plastik. Mereka membuat sekitar 2-4% dari polusi plastik di lautan.


<more>


Sehingga limbah plastik lainnya bisa membunuh jutaan hewan laut, termasuk hiu, lumba-lumba, anjing laut dan kura-kura. Hal ini semakin memburuk setiap tahunnya. Ingat, plastik bisa awet hingga puluhan atau bahkan ratusan tahun.


Akibatnya limbah tersebut membunuh banyak hewan, tidak hanya satu atau dua, perlahan-lahan merosot menjadi fragmen yang lebih kecil dan lebih kecil dan menjadi bagian dari rantai makanan. Tak hanya itu, limbah plastik bisa membahayakan kita sebagai manusia.


Mengapa? Karena ketika kita mengkonsumsi makanan laut, artinya hewan laut itu telah terkontaminasi. Akan menimbulkan efek samping yang serius bagi tubuh kita. kita harus hentikan ini sekarang, sebelum terlambat. Karena diperkirakan akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050.


Kuncinya adalah menyebarkan kesadaran tentang krisis yang mungkin sebagian orang tak tahu tetapi mendesak ini. “Mari kita bekerja sama untuk mengurangi limbah plastik sebelum membunuh semua kehidupan laut kita, dan kita juga!” tulis @karmagawa pada (22/1/2020).

 



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA