Jumat, H / 29 Maret 2024

Shalat Istisqa' (Memohon Turunnya Hujan)

Jumat 20 Sep 2019 16:22 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ustadz Abduh Tuasikal, menjelaskan perihal shalat meminta hujan

Foto: Youtube

Hujan adalah salah satu anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Bisa dinikmati dengan gratis bagi semua makhluk hidup. Lalu, bagaimana jika hujan itu tak kunjung turun?


ESQNews.id, JAKARTA – Di beberapa wilayah penjuru Indonesia sudah ada rintikan air hujan. Namun di sisi lain tepatnya pulau Sumatra dan Kalimantan alami kualitas udara yang buruk. Timbulnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.


Menyebabkan datangnya penyakit, terutama gangguan pada pernapasan. Banyak sekolah, kantor, dan lainnya yang diliburkan perihal masalah ini. Melansir dari Channel Youtube Yufid.TV yang dibawakan oleh Ustadz AbduhTuasikal (6/7).


Hujan adalah anugrah yang besar yang dapat menumbuhkan tanaman, yang dapat membuat kita merasa nikmat ketika air turun dari langit. Namun terkadang satu waktu Allah memberikan cobaan dengan memberikan masa paceklik kepada umat manusia.



<more>


Bagaimana mereka akan bersabar dengan cobaan tersebut. Maka dari itu, salah satu cara menanggulanginya dengan shalat istisqa’ atau shalat meminta hujan.


Shalat istisqa’ dilakukan secara berjamaah, ada beberapa cara atau metode untuk menurunkan hujan seperti yang telah dijelaskan oleh para ulama:


  1.  Berdoa pada saat qobla Jum’at memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan.

  2. Beristigfar kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah diperintahkan dalam surat Nuh “Mohon ampunlah kalian kepada Allah, beristigfarlah kalian kepada Allah SWT maka nanti niscaya akan turun hujan yang lebat dari langit.”

  3. Tata cara pelaksanaan shalat istisqa’ adalah hukumnya sunnah.

  4. 3 hari sebelumnya imam memerintahkan untuk memperbanyak tobat kepada para Jemaah, sodaqoh, dan segera menyelesaikan urusan atau tindak ke-dzaliman bagi orang lain.

  5. Menurut imam safi’i diharapkan untuk melaksanakan puasa selama 3 hari sebelum shalat dilaksanakan.

  6. Setelah hari ke-empat (Hari H) diperintahkan bagi para Jemaah keluar menuju lapangan dengan menggunakan pakaian yang hina. Dalam rangka untuk menunjukan bahwasannya kita itu bukan siapa-siapa dan butuh pertolongan Allah SWT.

  7. Pelaksanaannya sama seperti kita melaksanakan shalat id (2 rakaat).

  8. Kemudian imam melaksanakan khutbah.

  9. Jika shalat kita diterima atau dikabulkan maka akan datang awan hitam kemudian turunlah hujan lalu berdoa “Allahumma Shayyiban Naafi’an” yang artinya “Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat.”

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA