NEWS
ESQNews.id, JAKARTA - Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan Core Values ASN yaitu BerAKHLAK. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Values BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.Untuk melakukan internalisasi budaya kerja baru ini maka Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) melakukan serangkaian program pengecekan kesehatan budaya kerja di seluruh Kementerian, Lembaga, Daerah. Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran. KemenPANRB melakukan Survei Pemetaan dan Pengukuran Budaya Kerja ASN (Indeks BerAKHLAK) Tahun 2022 dengan ACT Consulting International untuk 632 Kementerian/Lembaga/Daerah yang totalnya kurang lebih 4,5 juta ASN (tersebar di seluruh wilayah Indonesia).Pengisian survei Indeks BerAKHLAK sudah dimulai pada bulan Agustus 2022. Program ini dibagi dalam 4 batch, yaitu: Instansi Pemerintah wilayah Indonesia Barat, kemudian wilayah Indonesia Tengah, lalu wilayah Indonesia Timur dan yang terakhir Instansi Pemerintah Pusat.Survei Indeks BerAKHLAK bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan budaya organisasi di antaranya mengenai implementasi Core Values BerAKHLAK, keselarasan antara nilai pribadi dan organisasi, serta aspirasi pegawai ASN terhadap kondisi budaya yang ideal.<more>Sebagai upaya untuk mendalami atau mengimplementasikan core values BerAKHLAK, dibutuhkan tim pengelola (tim budaya) yang kompeten. Tim yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan organisasi menyalurkan budaya yang diharapkan pada tiap karyawan. Oleh karenanya, ACT Consulting International menggelar "Pelatihan & Sertifikasi BNSP: Pengelola Budaya Kerja yang didesain khusus untuk Kementerian / Lembaga Pusat & Daerah.Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 25-27 Januari 2023 secara hybrid itu akan membantu memberikan framework, skill, dan benchmark pada tim budaya yang dibentuk. Demi tercapainya harapan tersebut, Rinaldi Agusyana (Trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) memandu puluhan peserta pelatihan. Mereka berasal dari BPKH, Pemkab Ketapang (Kalimantan Barat), Badan Kepegawaian Pendidikan & Pelatihan Kabupaten Pati, Setda Kabupaten Pati, BKPSDM Kabupaten Mempawah, Setda Kabupaten Mempawah, RSAB Harapan Kita, Pemkot Tangerang, Pemkab Balangan, Pusdiklat Menpim Kumdil Mahkamah Agung RI, Setda Provinsi Kalbar."Pak Ary sebagai Founder ESQ Group pernah mengatakan bahwa budaya perusahaan atau corporate culture adalah kunci untuk membuat perusahaan mampu bertahan di tengah goncangan dan mampu melakukan transformasi," kata Rinaldi.Lebih lanjut, "Ide, strategi, jelas sudah kita miliki tetapi ketika eksekusi yang melaksanakannya tetaplah manusia. Dan untuk melaksanakannya, manusia tersebut harus memiliki corporate culture, yang memiliki agility atau ketahanan.""Lalu, bagaimana caranya? Ada 10 langkah yang sudah teruji untuk membuat corporate culture secara ilmiah. 10 langkah itu akan dipaparkan langsung di materi selanjutnya. Dengan begitu, Anda akan menjadi ahli di bidang corporate culture yang jarang dimiliki oleh seseorang," sambung Rinaldi.Sebagai tambahan dan menunjang kredibilitas tim budaya, mereka akan mendapatkan sertifikasi resmi dari BNSP, jika telah menerapkan ilmu dan terangkum dalam portofolio, serta memperoleh hasil optimal."You are people, not machine. Maka perlakukanlah tim kita sebagai people bukan mesin. Artinya kesuksesan organisasi berada di tangan manusianya. Mungkin ada sistem, strategi dan lainnya. Tapi itu hanyalah alat bantu yang juga dirancang direncanakan oleh manusia," sambung pria yang akrab disapa Ian itu.Di akhir sesi, para peserta pelatihan mengungkapkan bahwa mereka sangat antusias, bersyukur dipertemukan dengan program ini. Mereka ungkapkan dalam bentuk testimoni. Ernawati (Pemerintah Kabupaten Balangan), "Selama 3 hari menjadi peserta dalam pelatihan culture specialist ini pengajarnya sangat luar biasa yaitu Bapak Rinaldi dan Ramdhani." "Apa yang didapatkan di sini, akan kami implementasikan di daerah kami dan Semoga Pemkab Balangan akan terus melakukan upaya perbaikan serta kerjasama dengan ESQ serta ACT Consulting International secara berkelanjutan," tuturnya.Linda Nuryusnita Pohan (Pemkot Tangerang), "Terimakasih telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi peningkatan budaya kerja. Selama 3 hari ini saya belajar bagaimana caranya agar nilai nilai budaya kerja tidak sekedar disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di setiap instansi khususnya di lingkup Pemkot Tangerang secara stratejik."Wanita yang berprofesi sebagai analis kebijakan itu berharap, "Mudah mudahan apa yang saya dapatkan di tempat ini bisa diterapkan untuk membangun Indonesia Emas, semangat."Christine Sintari Ellen (Pemkab Ketapang-Kalimantan Barat), "Kesan saya saat pelatihan ini sangat seru, saya juga bisa berkenalan dengan teman teman dari daerah lain. Kami saling sharing pengalaman terhadap penguatan budaya kerja yang dilakukan di Pemkab atau daerah masing masing.""Hasil dari kegiatan ini akan kami implementasikan di daerah kami. Kami sudah mendapatkan pengalaman juga dari peserta lain saat sesi sharing. Kami percaya ilmu ini akan sangat bermanfaat sekali bagi penguatan budaya kerja di Pemkab Ketapang dan lainnya," tutupnya.