Jumat, H / 29 Maret 2024

Selalu Saya Kagum

Minggu 20 Aug 2023 10:48 WIB

Atiqoh Hamid

ilustrasi

Foto: dok. ESQ


Oleh: Atiqoh Hamid


ESQNews.id - Tahukah Anda bahwa hidup ini tidak melulu tentang dilihat, dihormati, dan dikagumi? Itu semua tidaklah penting, meski sebagian orang justru ribet membangun citra diri. Terpaksa menjadi pribadi berbeda, agar terlihat sempurna. Sekali lagi, saya tegaskan, itu tidaklah penting. 


Tanpa sadar, kehidupan dan orang-orang yang berkelindan di dalamnya, telah ikut membentuk kita. Tempaan pengalaman, turut serta membingkai pola pikir, sifat, dan sikap kita. Tak bisa dipungkiri. Tinggal buktikan saja melalui pengamatan lahir maupun kajian batin: benarkah mereka berperan besar dalam mengantarkan kita menuju yang sekarang, bahkan yang akan datang? 


Sebagian orang masih berpikir: ah, aku yang sekarang adalah hasil usahaku. Buah dari jerih payah yang sekian lama kuperjuangkan. Capaian yang kudapat dari setiap saat berpeluh menantang kerasnya kehidupan, dan sebagainya. Memang benar adanya. Hasil adalah cipta upaya. Tanpa kita lakukan, niscaya kesia-siaan yang kita dapatkan.


Kita menentukan masa depan sendiri, tanpa tergantung orang lain. Namun begitu, cobalah kita renungkan: adakah kita sama sekali dapat lepas dari berinteraksi dengan orang lain? Mungkinkah kita melakukan upaya tanpa sedikit pun berkomunikasi? Mustahil. 


Banyak orang, tentunya, yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak, akan proses dan tahapan hidup. Entah terlibat dengan manis atau sebaliknya, menyisakan murka. Namun, tentu saja, bagi saya pribadi, meski tak selalu indah, kehadiran mereka cukup memberi rona yang tak sedikit pendarnya. Maka, untuk beberapa orang yang rela membagi senyum, terucap terima kasih yang tak terbatas. Lalu, pada sebagian lagi yang terbersit membagi murka, biarlah. Semoga itu menjadi semacam perhatian yang hanya keliru dalam cara menyampaikan.


Baca juga : Mengurai Makna Komunikasi dalam Kehidupan Keluarga


Pada orang sederhana yang apa adanya melakoni hidup, tidak ambisi berlebih pada apa pun, namun berkenan memotivasi sesama, saya selalu kagum. 


Pada guru dengan label pahlawan tanpa tanda jasa. Benar-benar tidak ada tanda jasa apa pun, kecuali isi amplop ala kadarnya yang dia terima pada setiap awal bulan, untuk sekadar membeli tak banyak keperluan sehari-hari. Dan, mungkin sesekali di waktu lebaran, mendapat jatah bingkisan, lalu dia tak pernah mengeluh sedikit pun, dan tetap antusias menularkan semangat belajar pada anak didik, saya selalu kagum. 


Pada seorang ibu yang mengasuh anak dan mengurus sendiri rumah tangganya, meski sesekali menatap nanar ijazah sarjana yang dia punya, namun tetap menyunggingkan senyum bahagia, saat membersihkan sisa ompol anaknya dan membereskan mainan berserakan yang setiap waktu membuat kakinya tersandung, saya selalu kagum. 


Baca juga : Bangga Menjadi Ustadz?


Pada anak dengan bapak lumpuh dan ibu yang telah meninggalkannya bertahun silam, menjajakan gorengan di sore hari, setelah paginya sibuk belajar di sekolah, tak ada waktu bermain, apalagi merengek meminta sepeda mewah, membaktikan hidup pada ayahnya yang sakit, saya selalu kagum. 


Pada pejuang organisasi yang seluruh hidupnya, dia baktikan untuk komunitas dan perjuangan, tak peduli siang, maupun malam, khidmah selalu adalah kata yang indah dan memberi energi berlebih dalam setiap langkahnya, saya selalu kagum. 


Pada orang kaya dermawan yang hartanya diberikan untuk perjuangan di jalan Tuhan, tanpa berpikir dua kali, tanpa peduli diliput sana sini, saya selalu kagum. 


Tentu, masih banyak lagi orang di dunia ini yang saya kagumi. Tak cukup waktu untuk menyebut semuanya. Karena, bahkan dari orang yang sinis, nyinyir dan suka mencela pun, ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan hikmah kehidupan. 


Percayalah, tidak ada yang sia-sia Tuhan ciptakan dalam hidup ini. Semuanya memberi sesuatu yang dapat menempa kita, satu sama lain. Maka, kuatkan ketika ada cobaan. Tegar saat ada terpaan badai. Niscaya indahnya kehidupan akan selalu terasa dan hadir, tanpa diharap sekalipun.




*Atiqoh Hamid. Pengasuh YPP Miftahul Jadid Banyuanyar Kalibaru Banyuwangi

Ingin tulisan anda dimuat di ESQNews.id? Kirim tulisan ke email [email protected]


Dapatkan Update Berita

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA