Oleh: Coach Bram Wibisono
ESQNews.id - Di
beberapa kesempatan seringkali saya dengan sengaja memperhatikan wajah
beliau, dan mencoba mengingat-ingat kembali wajah beliau kurang lebih 15
tahun lalu ketika pertama berjumpa.
Rambutnya yang mulai berubah menjadi perak dan garis kebijaksanaan di kening dan ekor mata beliau. Senyum
dan sorot mata serta intonasi yang sama seperti 15 tahun yang lalu,
setiap kali beliau bicara tentang Visi Organisasi kami, seolah-olah
beliau sudah berada di sana di masa depan dan kembali lagi untuk
menceritakannya kepada kami.
Entah mengapa sudah berpuluh atau
bahkan mungkin ratusan kali Visi Organisasi beliau sampaikan, namun
tetap saja setiap kali mendengarnya dari beliau dada ini bergemuruh,
bahkan mampu mengguncangkan ego dan membuat air mata menetes seolah tak
kenal kompromi.
Mungkin juga karena konsistensi yang beliau
sampaikan sama namun saat ini energy yang mengalir dari jiwa beliau
semakin kuat seolah semakin dekat visi dan misi yang di emban selama
ini.
<more>
Masih sangat segar dalam ingatan ketika Gurunda senatiasa
menyampaikan kiranya menjadi Guru atau Trainer, Coach, Consultant
ataupun sebutannya dalam lingkup sosio korporasi saat ini, bukanlah
mengenai bagaimana di hormati, di berikan tepuk tangan, di ajak ber
wefie atau selfie ria, mendapatkan follower banyak.
bukan juga
sekedar mendapatkan gelar panggilan Guru, Coach, Trainer, Facilitator
ataupun sebutan lainnya bahkan dari orang yang sebenarnya secara usia
maupun pengalaman dan keilmuan sebenarnya boleh jadi lebih tinggi,
apalagi komparasinya bila kita mau menilik lebih dalam mengenai seberapa
dalam cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW.
Menjadi Guru,
Trainer, Coach ataupun Consultant, seyogyanya menemukan jiwa-jiwa yang
gelisah merindukan Rabb Nya, sebagaimana Sang Guru gelisah merindukan
Allah.
Ini tentang bagaimana upaya untuk mengugurkan segala salah
dan khilaf yang pernah di lakukan dan berharap ke murahan hati Allah
untuk menerima upaya kita dan mengugurkan segala salah dan khilaf.
Tentang bagaimana dengan segala ketidak sempurnaan
menjaga dan membimbing mereka yang kita cintai, apatah orang tua,
pasangan hidup, anak, adik ataupun kakak, bila memang terselip kebaikan
dari ilmu Allah yang di sampaikan sekiranya berharap Allah mengirimkan
malaikat-malaikatnya untuk menyempurnakan, menjaga dan membimbing mereka
yang kita cintai.
Tentang kita yang seperti remaja sedang mabuk
cinta dan bertingkah ingin di perhatikan oleh pasangan yang di sukainya.
Semoga segala hal yang kita lakukan karena jatuh cinta kepadaNya, siapa
tau diriNya Rabb Yang Maha Mencintai memperhatikan diri yang hina ini
dan berbalas mencintai.
Wallahu'alam Bishowab...
Tak terasa air mata ini menetes dan tersenyum-senyum sendiri mendambakan cinta yang berbalas dariNya
Sambil berbisik kepada relung hati,
Rabb...
Bersyukur hamba Engkau takdirkan berjumpa dan di bimbing oleh Gurunda.
Semoga kelak kembali Engkau perjumpakan kami di SurgaMu πππ