Selasa, H / 10 September 2024

RS Prima Husada Malang, From Zero to Hero dengan 7 Budi Utama

Kamis 02 Jun 2022 14:31 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Rumah Sakit Prima Husada Malang didirikan oleh Dokter Sadi bersama Ibu Endang pada tahun 2005. Sepasang suami istri yang merupakan alumni ESQ itu mengaplikasikan ilmu yang didapat saat training  ke dalam kehidupan sehari-hari.

 

Salah satu ilmu yang diterapkan dalam Rumah Sakit serta kehidupannya yaitu 7 Budi Utama yang terdiri dari Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli.

 

7 Nilai Budi Utama tersebut tertera di tembok Rumah Sakit dekat pintu masuk dengan sangat jelas. Menurut Dokter Sadi sebelum aplikasikan 7 Nilai Budi Utama, pegawai RS Prima Husada hanya 4 orang. Namun, 17 tahun kemudian jumlahnya mencapai 1000 orang.



<more>

 

“Saat itu di tahun 2006 hanya ada 4 karyawan, sekarang di tahun 2022 mencapai 1000 orang,” katanya.

 

Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Group yang langsung mendatangi lokasi RS tersebut (di Malang) itu dengan tersenyum berkata, “Jadi konsep ESQ 165 dan 7 Budi Utama adalah sebuah kekuatan yang benar benar bisa diaplikasikan dan kita bisa melihat langkah nyata. Top Rumah Sakit Prima Husada Malang.”

 


 

Endang pun turut menyampaikan bahwa, “Berkembangnya Rumah Sakit ini terlalu pesat sampai kadang kami itu sangat kepontalan. Dan Alhamdulillah Pak Ary kami juga sekarang lagi membangun gedung 9 lantai kemudian di Pasuruan juga. Dan ada 1 kesimpulan, ternyata modal kita adalah kepercayaan.”

 

“Kami dari orang yang berlatar belakang finansial sangat kurang, mungkin ilmu pengetahuan juga kami kurang. Tapi ketika nilai 7 Budi Utama itu benar benar kami terapkan ternyata itu menjadi modal utama dalam kita bekerja dan hidup,” ungkapnya.

 


 

Kemudian Ary menyimpulkan bahwa ketika kita senantiasa jujur dan penuh keikhlasan, maka orang akan memberikan kepercayaan, “Dan itu rahasia berkembangnya Rumah Sakit Prima Husada from zero to hero dengan 7 Budi Utama.”

 

Hal itu dirasakan manfaatnya oleh wanita yang berprofesi sebagai perawat, Tika namanya. Wanita berhijab itu ternyata alumni ESQ juga.

 

“Alhamdulillah setelah ikut ESQ, Tika menjadi lebih bisa mengaplikasikan apa yang sudah dijelaskan terkait nilai 7 Budi Utama. Tika bisa menerapkannya juga kepada pasien. Namun, 7 Budi Utama ini bukan hanya di RS saja tapi di kehidupan sehari hari,” tuturnya.


Ary terlihat kagum dengan Rumah Sakit beserta pegawainya, “Luar biasa ya bahwa dari sini kita bisa melihat Visi Indonesia Emas 2045 itu bisa berhasil kalau kesehatan Indonesia Emas terjaga. Dan itu bisa berhasil kalau adanya dokter emas, perawat emas barulah Indonesia sehat 2045. Terjadi dengan apa? Dengan 7 Budi Utama dan nilai spiritualitas ESQ.”




Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA