NEWS
ESQNews.id, JAKARTA– Badan Keamanan Laut (Bakamla RI) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di awal tahun 2023 ini. Hal ini dilakukan untuk menentukan arah kebijakan dan strategi pelaksanaan tugas di tahun 2023, dan juga sebagai sarana evaluasi kegiatan di tahun 2022. Rapim yang mengusung tema "Mewujudkan Budaya BerAKHLAK dalam penyelenggaraan keamanan dan keselamatan di Laut untuk mendukung kepentingan nasional" itu dilaksanakan secara rutin setahun sekali.Acara diikuti oleh jajaran Pejabat Tinggi (Pati) Bakamla RI, di Aula Ary Hasibuan Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat selama dua hari Kamis-Jumat pada tanggal (26-27/1/2023).Rapim dipimpin oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia, dan menghadirkan jajaran Pati Bakamla RI yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari level Plt. Sestama, Plt. Deputi, Inspektur, Kepala Biro, Direktur, Kepala Zona, Komandan Kapal Negara (KN), hingga Kepala Stasiun Bakamla RI yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, hadir dalam rapat tingkat tinggi ini.Untuk maksimalisasi jalannya Rapim, peserta tidak hanya hadir secara luring, namun juga secara daring. Khususnya bagi Komandan KN yang sedang berlayar, menjalankan tugas pengamanan perairan Indonesia.Di Hari kedua kegiatan (27/1/2023), Rapim 2023 berisikan penekanan dan kebijakan Kepala Bakamla RI. Bakamla RI turut mengundang Founder ACT Consulting International Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian selaku narasumber untuk memberikan motivasi kepada 50 pimpinan Bakamla RI serta 1.200 insan Bakamla lainnya yang join melalui zoom meeting."Jika Bakamla RI ingin go international atau world class, maka harus punya 3 komitmen yaitu komitmen intelektual, komitmen emosional dan komitmen spiritual," kata Ary.Lebih lanjut, "Komitmen intelektual adalah untuk menjalankan tugas dari Pak Presiden atau SK dari Pemerintah, dibekali dengan kompetensi yang handal, berbagai sistem dan strategi dikerahkan, terus berinovasi agar top performance."Menurut CEO ESQ Group, Bakamla RI sudah memiliki komitmen inteletual dengan bukti nyata bahwa dengan upaya kepemimpinan Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia beserta jajarannya selama 2 tahun ini mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Mulai dari pimpinan tertinggi Sampai dengan personel terbawah dalam struktur jajaran pejabat utama, tahun 2021 Bakamla berhasil melewati tantangan internal maupun eskternal."Yang kedua adalah komitmen emosional. Ini sudah terbukti dan dipakai oleh Inggris salah satunya. Inggris memiliki slogan 'Britannia rules the waves'. Karena inilah Inggris bisa menguasai seluruh Samudera," papar Pendiri Menara 165 itu.Ary juga menceritakan sekilas terkait Bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan samudera sejak abad ke-15 Masehi mengusung misi Gold, Glory, and Gospel atau 3G. Gold adalah keinginan memperoleh kekayaan di wilayah wilayah baru yang ditemukan. Glory adalah mencapai kejayaan atau lebih rinci lagi memperoleh wilayah jajahan untuk dikuasai melalui penjelajahan samudera. Gospel adalah misi agama. "Artinya, kita bisa belajar dari negara negara maju itu. Apalagi Presiden sudah meluncurkan BerAKHLAK sebagai core values, harus segera diimplementasikan di lingkup Bakamla ini," lanjut pria yang merupakan mantan ASN selama 7 tahun."Yang ketiga adalah komitmen spiritual. Di dalam pancasila sudah ditetapkan bahwa sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Di Bakamla sudah terpampang sangat jelas sekali," sambungnya.Sehingga Ary menghimbau kepada seluruh pimpinan Bakamla RI, ketika memberikan tugas atau perintah kepada timnya, maka selalu ingat 3 komitmen tersebut. "Bapak bapak harus mengkombinasikan antara skillset, mindset, dan soulset. Maka target akan tercapai, performa akan meningkat."Sebagai penutup, Ary mengutip kalimat dari Arnold Toynbee bahwa, "Suatu bangsa akan mengalami kejayaan ketika hati menjadi Panglima, dan akan mengalami masa keemasan ketika akal, fikiran, dan hati disatukan, dan akan mengalami kehancuran ketika akal, fikiran, dan nafsu menjadi Panglima."<more>Kepala Bakamla RI bersama jajarannya mengapresiasi paparan dari Motivator Indonesia tersebut, Ary Ginanjar. "Terimakasih Pak Ary atas motivasinya. Keberhasilan Bakamla pada dasarnya merupakan keberhasilan bersama. Saya setuju bahwa budaya ini harus dapat ditanamkan dalam benak dan menjadi paradigma berpikir dari setiap orang yang menjadi bagian dari organisasi."Ia berharap 3 komitmen itu betul betul bisa dijabarkan atau diimplementasikan dalam lingkup Bakamla RI."Apa yang disampaikan oleh Pak Ary Ginanjar ini bisa betul betul merubah Bakamla. 1 hal yang menarik bagi saya yaitu soal menyatukan visi kita, ini memang butuh proses. Tapi saya yakin apa yang disampaikan oleh Pak Ary ini bisa kita laksanakan."Lebih lanjut, "Sebagai upaya agar memegang teguh 3 komitmen yang telah disampaikan Pak Ary, maka perlu kita adakan Survei Budaya Kerja secara menyeluruh oleh ACT Consulting international. Agar kita bisa lebih awal mendeteksi perilaku para insan Bakamla."Sebagai info tambahan, di hari sebelumnya (26/1/2023), kegiatan Rapim diisi dengan sesi paparan dari Jajaran Pati di level Kepala Biro. Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini, Rapim turut mengundang Narasumber ahli di bidang Pertahanan Maritim, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, M.Si. Lebih lanjut, Wamenkumham RI Prof. Edward O.S. Hiariej selaku Keynote Speaker, juga turut hadir di tengah-tengah pimpinan Bakamla RI untuk menyampaikan pandangannya seputar regulasi hukum yang berlaku.Tidak jarang, di sela-sela jalannya rapat, Kepala Bakamla RI kerap kali memberikan arahannya. "Mengapa ini penting? Karena hal ini tidak lain untuk mengoptimalkan kinerja Bakamla RI, khususnya di tahun 2023, dan juga sebagai bahan evaluasi, agar Bakamla RI dapat menjalankan agenda kerja dengan maksimal."