ESQNews.id, JAKARTA - Pada tanggal 29 Agustus 2022 telah berlangsung pembukaan Program Wirausaha Merdeka Kemendikbudristek (WMK) ITB di Gedung CRCS ITB, Kampus ITB Ganesha. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Rektor ITB menyatakan bahwa keikutsertaan ITB dalam Program Wirausaha Merdeka menjadi salah satu kontribusi ITB untuk mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan kemampuan daya kerja.
"Melalui program ini, ITB berkesempatan dapat secara luas membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan dalam menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat memiliki nilai bagi masyarakat Indonesia," katanya.
Wirausaha Merdeka dihadirkan untuk memantik minat dan semangat mahasiswa dalam berwirausaha, menanamkan mindset dan kompetensi dasar di bidang kewirausahaan, mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa, meningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa, dan membantu meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan Perguruan Tinggi.
Program WMK ITB diberi nama Program CoRE (Co-Creation Research of Entrepreneurship) yang terdiri dari empat rangkaian yang saling berkelanjutan dan berkesinambungan satu sama lain dengan harapan mahasiswa dapat menciptakan purwarupa sederhana dan model bisnis di akhir kegiatan dengan memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dalam kegiatan problem-based learning.
Program CoRE diselenggarakan oleh LPIK - ITB untuk menumbuhkan semangat wirausaha kepada mahasiswa di seluruh Indonesia. Tercatat, program Wirausaha Merdeka ITB diikuti oleh 322 mahasiswa dari 106 universitas di seluruh Indonesia. Aktivitasnya dilakukan secara daring dan ada juga beberapa sesi yang dilaksanakan hybrid di Bandung.
<more>
Aisyah Aulia (Mahasiswi ESQ Business School) berkesempatan untuk menuangkan isi pikiran serta berkontribusi untuk negeri melalui Program ini. Sehingga ia lolos dan dinobatkan sebagai Best Pitching Idea Business.
"Ide startup yang di presentasikan mendapat tanggapan positif dari juri yang ada. Ketika mempresentasikan ide startup ini ilmu public speaking yang diajarkan di kuliah sangat membantu saya untuk mendapatkan perhatian dari para juri," ungkapnya dengan haru.
Lebih lanjut, "Tetapi ilmu paling penting yang saya praktekkan adalah ketika saya ingin pitching ke depan saya kembali ke grand why saya atau sebuah alasan mengapa ingin melakukan hal ini. Menurut saya itu yang terpenting, ketika kita bisa memberi makna di setiap situasi."
Menurut pengakuannya, kelebihan sebagai mahasiswa ESQ Business School adalah merasa terdidik soal karakternya. Sehingga ia terpilih di kelompoknya untuk memaparkan ide briliannya.
"Ide bisnis ini dibekali dengan Ilmu public speaking dan juga sebagai certified ESQ 3.0 coaching, sehingga sukses mengantarkan saya atau mendeliver grand why dari bisnis ini dan menginfluence juri untuk menyukai ide bisnis kelompok saya," sambung sang build @insyav.in itu.
Dalam public speaking ada yang namanya ilmu Amazing Opening. Ilmu itu, Aisyah dapatkan dari gurundanya atau Founder ESQ Group Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian.
Sebagai informasi, tujuan dari program ini untuk menghubungkan teori inovasi dan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa dari kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi dengan praktik yang disediakan.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu mahasiswa dalam memperoleh keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan perusahaan rintisan. Keikutsertaan mahasiswa dalam program ini dapat dikonversi sampai maksimal 20 SKS.
Program ITB memberikan peluang berharga bagi mahasiswa dan pemangku kepentingan untuk berbagi kolaborasi yang bermanfaat. Platform unik ini menarik para mahasiswa, akademisi, pelaku bisnis hingga pakar untuk terhubung dan berbagi.
Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan platform ini, dan mungkin ekosistem startup Indonesia, untuk membawa ide dan produk inovatifnya ke dunia.