ESQNEWS.id, JAKARTA - Perintah dari Atas Sajadah, adalah judul dari salah satu chapter dalam buku "Rahasia Pasukan Asmaul Husna 212" yang ditulis Komisaris Besar Polisi Arif Rahman. Pemimpin pasukan Asmaul Husna ini bercerita, perintah dari atas sajadah tersebut memuat kisah bagaimana seorang Ary Ginanjar tidak beranjak dari atas sajadah sebelum Arif mengangkat telfon Ary untuk membentuk pasukan Asmaul Husna.
"Pak Ary telfon saya, ada lima missed call waktu itu sekitar pukul lima subuh. Kemudian saya telfon balik. "Kakanda ada apa?" saya bertanya, kemudian pak Ary menjawab "Saya tidak akan beranjak dari sajadah ini, sebelum Adinda mengangkat telfon saya," saya kaget mendengar itu," ujar dia saat ditemui ESQNews.id saat malam anugerah ESQ Award 2018 di Menara 165, Jakarta Selatan, Ahad (13/5).
Arif mengatakan, dalam percakapannya tersebut, Ary Ginanjar menjelaskan sebelumnya sudah berbicara pada Kapolri Jenderal Tito Karnavian usulannya membentuk pasukan Asmaul Husna dalam antisipasi meredam konflik saat aksi damai 212.
Setelah diperintah oleh Kapolri melalui Kapolda Metro Jaya, akhirnya terbentuk pasukan Asmaul Husna. Kondisi Aksi Damai 212 saat itu, lanjut Arif, memang mengharuskan untuk mencari solusi terbaik.
"Artinya apa, kita menghadapi masa tapi tidak juga menjadi bermusuhan dengan masa. Caranya bagaimana? kita menyatukan frekuensi dengan masa agar bagaimana pengunjukrasa, itu juga saudara kita yang sama-sama kita takbir, yang sama-sama kita shalat. Akhirnya sama-sama kita melantunkan Asmaul Husna," jelas dia.
Malam Anugerah ESQ Award 2018, Arif juga terpilih menjadi salah satu penerima Achievement Alumnae ESQ Award 2018.