ESQNews.id, JAKARTA – Pada Jumat 23 September 2022 telah
digelar acara “Kolaborasi BUMN Studi Banding Proses Pengolahan Eceng Gondok Menjadi
Humus Aktif dan Enzymatic di Pesantren Wisma Karya Bakti Depok.” Kementerian
BUMN rangkul ESQ Kemanusiaan untuk bekerjasama memberikan ide berupa program
program untuk Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Depok.
Ada 13 perusahaan dari BUMN yang hadir secara langsung
seperti PT Pegadaian, PT Jasa Tirta, PT Garuda Indonesia, Surveyor Indonesia,
BNI, Taspen bahkan ada yang dari Pemerintah Kota Depok.
“Alhamdulillah kami bisa berkolaborasi dengan BUMN. ESQ
Kemanusiaan siap menjadi pendamping pelaksana di lapangan bagi beberapa BUMN
yang sudah menghasilkan suatu role model dan sudah dinilai berhasil untuk
memberdayakan satu pondok pesantren yang lebih mandiri lagi yaitu Pondok
Pesantren Yayasan Otista,” papar Lea Irawan selaku Ketua Umum ESQ Kemanusiaan.
Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Bunda Lea itu mengatakan, “Sekarang sedang berjalan juga beberapa program di Pesantren Wisma Karya Bakti. Dan insyaAllah akan lebih berkembang dengan beberapa program lainnya.”
Dewi Anjani selaku staff di ESQ Kemanusiaan melanjutkan
paparan dari Bunda Lea terkait program-program yang sudah berjalan hingga saat
ini.
“Alhamdulillah di panti asuhan Wisma Karya Bakti, panti yang
kami dampingi pembinaannya yang disupport penuh oleh Pegadaian sehingga melahirkan
pesantren mandiri. Kami sudah mendirikan peternakan kelinci dan kambing, kebun
anggur, kolam ikan bioflok, 6000 lubang tanam hidroponik, pohon kopi organik,
padi organik, dan masih banyak lagi,” tuturnya.
Ia melanjutkan, “Kami siap sebagai pelaksana BUMN BUMN yang lain untuk mendampingi pesantren pesantren atau panti asuhan agar menjadi role model, jadi panti yang mandiri, tentu untuk Indonesia yang lebih baik. Terimakasih Pegadaian, terimakasih BUMN, ESQ Kemanusiaan siap untuk mendampingi.”
Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan kali ini seperti semua
tamu undangan berkeliling mengunjungi lokasi Program Pesantren Berdaya Binaan
PT Pegadaian, didampingi oleh Ustadz Bahar dan tim ESQ Kemanusiaan. Kemudian ada
performance dari Marge (Marawis Reggae) sambil menyantap makanan yang telah
disediakan oleh ibu dan anak anak panti, yang tentunya menambah suasana menjadi
penuh kehangatan dan kebahagiaan.
Marge berdiri di tahun 2013. Marge adalah salah satu
kegiatan ekstrakulikuler music di panti asuhan wisma karya bakti, yang pada
awalnya adalah music marawis anak anak asuh, kemudian dikolaborasikan dengan
band para volunteer dan music tradisional. Tujuan Marge selain mengasah skill
anak anak asuh, juga sebagai penyampaian pesan dakwah islam, dengan harapan
para sahabat Marge mendapat hiburan dan motivasi juga nilai nilai kebaikan dari
setiap music, lirik lagu dan penampilannya.
Sidik Mulyono selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Pemkot Depok menyempatkan hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara, sehingga
ia pun memberikan tanggapannya terkait kolaborasi ini.
“Saya terus terang merasa tertarik sekali dengan kegiatan
ini, memang kami pun di Pemkot itu sedang konsen dalam mengembangkan Urban
Farming. Mengapa? Karena terinspirasi dari kondisi inflasi daerah yang ada
sekarang ditambah lagi dengan adanya pengaruh eksternal sehingga inflasi
seluruh kota di Indonesia membutuhkan pendekatan yang signifikan,” ungkapnya.
“Penyebab inflasi adalah suplai daripada sayuran, tanaman
termasuk bahan bahan pokok lainnya yang tentunya kalau ini bisa kita lakukan
secara mandiri insyaAllah sekaligus juga kita bisa mengendalikan inflasi itu
sendiri. Selain itu, dengan melakukan urban farming diharapkan juga kita mampu
untuk bisa mengelola sampah yang selama ini sampah dianggap sebagai suatu
buangan tapi kalau sampah yang organik ini bisa dikelola sendiri dengan
sedemikian rupa, ini akan menjadi suatu produk yang sangat bermanfaat, baik itu
menjadi kompos, media tanam maupun
sebagai sumber protein bagi hewan hewan lainnya yang bisa kita pelihara,”
lanjutnya.
Pria yang menjadi abdi negara itu menambahkan, “Jadi
kegiatan ini saya lihat sangat paralel dengan apa yang sedang kami laksanakan
di Pemerintah Kota Depok ini. Mudah mudahan ke depannya saya berharap program
yang dilaksanakan oleh BUMN ini itu bisa berkolaborasi dan semoga bisa
bekerjasama dengan kami, untuk menunjang atau mengendalikan inflasi kota Depok
terutama terkait dengan kenaikan harga BBM.”
“Kita pun berharap masyarakat tidak gaduh atau kondisi yang tidak kondusif. Maka kita mencoba untuk memulai dengan kegiatan ini, dimulai dari seluruh ASN kota Depok. Kemarin juga Pak Wakil Walikota dalam sambutannya menyampaikan bahwasannya asn kota depok itu harus bisa minimal menanam 1 tanaman yang bisa menopang kebutuhan dapur misalnya sayuran, buah dan lainnya. Kalau ini bisa dilakukan insyaAllah secara tidak langsung akan dipublikasi ke masyarakat,” harapnya.
Tentang Panti Asuhan Wisma Karya Bakti dari kacamata ESQ
Kemanusiaan
Tahun 2019 kami datang ke panti, waktu itu berawal dari
pembagian kornet dari hewan qurban. Kami melihat potensi mereka ini bagus
tinggal lebih diolah saja. Kami usulkan kepada mereka beberapa program yang
nantinya akan dikembangkan oleh pengurus dan anak anak panti. Nama programnya
adalah pesantren berdaya binaan.
Sistem dari program tersebut adalah ada atau tidaknya donatur, mereka tetap fight bisa jalan kegiatannya, itu goalsnya. Dimulai dari, melihat lahan yang luas dan saat itu diambil oleh pegadaian yang ambil program ini. Kemudian yang disupport pertama adalah budidaya ikan, setelah panen banyak yang ambil ikan ikan ini. Namun kami tidak ingin anak anak menjual ikan saja , kita sarankan mereka untuk membuat siomay, otak otak, ikan yang sudah dibumbui (frozen).
Program lainnya pun semakin bertambah, seperti Green house hidroponik, peternakan kambing dan kelinci, kolam ikan bioflok, kebun anggur, shalter pengolahan sampah dan Pupuk cair. Karena sampah sampah di panti asuhan banyak. Tapi panti ini mampu mengelola jadi humus aktif dan enzymatic. Enzymatic itu bisa untuk tanaman,disinfektan alami sampai mengatasi masalah hewan yang terkena PMK, dan sembuh.
Kemudian kami diundang oleh pegadaian untuk datang ke Jasa tirta karna sesama BUMN ini punya perkumpulan di tjsl bernaung di Kementerian BUMN. Tahun 2021 itu kami diundang ke Jatiluhur yang luasnya 8200 hektar dan 700 hektarnya itu penuh dengan eceng gondong dan Jasa tirta dalam sehari bisa mengevakuasi bahkan banyak nelayan nelayan yang bermalam di Jatiluhur. Dan saat ini sisanya tinggal 300 hektar yang terkena eceng gondok. Itulah yang menjadi tugas kami untuk mengelola eceng gondoknya.