ESQNews id, JAKARTA - Banyak sekali prespektif orang-orang dalam memaknai sebuah kata yaitu "Menulis".
Tentu menulis adalah kata yang sudah tidak asing di telinga kita, karena sejak kita duduk dibangku sekolah Dasar, guru bahasa Indonesia kita mengajarkan menulis sebuah karangan bebas atau sebuah pengalaman nyata.
Bebas memilih tema, asalkan menjadi sebuah karangan yang bisa dibaca dan pesan penulis bisa dirasakan oleh sang pembaca.
<more>
Semakin kita beranjak remaja, dewasa , tentu kita memulai memaknai sebuah kata "menulis" bukan hanya sebatas mengarang bebas tetapi makna yang lebih luas atas pengalaman, atas ilmu yang didapat, sehingga menghasilkan prespektif atau sudut pandang dalam memaknai kata "menulis" itu berbeda-beda.
Definisi kata "Menulis" itu sangat banyak, bisa diartikan sebagai berikut:
Menulis itu seni
Manusia di muka bumi ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda terutama dalam seni menulis. Imajinasi dalam menuangkan pemikiran, gagasan, ide tentu berbeda dalam konteks tulisan. Gaya ekspresi dalam tulisan ini adalah sebuah seni, semisal menulis sebuah cerpen, puisi, mutiara kata dan lain-lain.
Menulis itu ilmu
Dalam kajian ilmu pengetahuan, menulis adalah bagian dari literasi yang bisa dikembangkan secara ilmiah. Tentu konteks yang dimaksud di sini adalah menulis yang menjadi bahan bacaan atau belajar baik bagi siswa di sekolah, mahasiswa, guru ataupun para peneliti.
Menulis itu hobi
Seperti halnya saya sendiri, menulis itu adalah hobi. Mengisi waktu luang yang digunakan untuk menulis, mengisi hari-hari yang produktif dengan menghasilkan karya tulisan menjadi sebuah buku. Kadang, Saya bisa menulis tentang peristiwa yang dialami. Saya jadikan tulisan itu semenarik mungkin dengan harapan para pembaca bisa menikmati, meresapi tulisan saya.
Saya juga yakini bahwa dengan menulis bisa mengenal dunia, dengan menulis kita dikenal dunia.
Menulis itu profesi
Menulis yang dibayar, menulis yang menghasilkan sesuatu tentu menjadi sebuah profesi.
Bukan sekedar menulis iseng, tetapi totalitas dalam menulis, sehingga menghasilkan pundi-pundi yang menjanjikan.
Apapun sudut pandang kita mengenai menulis, yang paling penting dalam hidup ini adalah memiliki sebuah makna dalam perjalanan hidup kita. Maka mulailah menulis.
Menjadi bagian dari sejarah yang tak lekang oleh waktu adalah menulis.
Tulislah nama kita dalam buku, hingga kelak generasi penerus mengenal kita, walau esok kita sudah tiada.
