ESQNews.id, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (Persero) kesekian kalinya berkolaborasi dengan tim ACT Consulting. Saat ini telah berlangsung Workshop BoD dan BoC Retreat PT KAI dengan tema "Lets Grow Together" pada Jumat 25 November 2022 di Mason Pine Hotel Bandung.
Sehubungan dengan judulnya teruntuk BoD dan BoC maka peserta yang turut diundang di antaranya Didiek Hartantyo (Direktur Utama PT KAI), Hadis Surya Palapa (Dir. Niaga), Awan Hermawan Purwadinata (Dir. Operasi), Heru Kuswanto (Dir. Pengelolaan Prasarana), Eko Purwanto (Dir. Pengelolaan Sarana), Sandry Pasambuna (Dir. Keselamatan dan Keamanan), Suparno (Dir. SDM dan Umum), John Robertho (Dir. Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha), Salusra Wijaya (Dir. Keuangan dan Manajemen Resiko).
Kemudian diundang juga para Komisaris seperti Said Aqil Siroj (Komisaris Utama), Rochadi, Riza Primadi, Endang Tirtana, Johan Sirait selaku Komisaris Independen. Sedangkan Diah Natalisa, Chairul Anwar, Sri Paduka Mangkoenagoro, Mohamad Risal Wasal sebagai Komisaris.
Sedangkan dari tim ACT Consulting hadir Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting/ESQ Group), Bintarti Widayanti, Wawan Anwar dan R Haprilla Putri (Corporate Culture Consultant). Dan puluhan peserta workshop dipandu oleh Bramanto Wibisono (trainer ESQ).
Selain Ary Ginanjar yang memberikan materi, dilanjutkan juga oleh Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019)) sekaligus sebagai profesional di bidang komunikasi.
Di awal kegiatan, Riza Primadi memberikan kalimat pengantar untuk membuka acara.
"Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menanamkan nilai atau Core Values AKHLAK sehingga menjadi pendorong, agar performa perusahaan semakin maju. Kegiatan ACT Consulting ini akan sangat bermanfaat, maka ikuti terus acara di batch ke dua ini," katanya.
<more>
Menanggapi hal tersebut, Ary Ginanjar menerangkan bahwa saat ini merupakan kedua kalinya (batch kedua) PT KAI bersinergi dengan ACT Consulting adakan workshop retreat untuk para direksi dan pimpinan.
"Ini tahap berikutnya setelah internalisasi core values AKHLAK bagaimana implementasinya supaya kinerja di PT KAI lebih baik lagi dengan mempertahankan nilai nilai dasar BUMN, atau rel KAI supaya terus maju ke depan dengan selamat," ucap Ary.
Hari ini, Pendiri Menara 165 kembali menjelaskan soal Sumber Daya Manusia (people). "100% insan KAI adalah manusia. If we dont understand people, we dont understand business, kata Simon Sinek. Dan uniknya KAI sudah fokus ke people, sejalan dengan tema bisnis dan budaya 2021 2024."
Sebelum masuk materi yang lebih powerful, Ary bertanya kepada para leader PT KAI terkait tantangan atau harapannya ke depan, mengingat jaman semakin tak bisa diprediksi.
Hampir semua peserta merespon pertanyaan tersebut, namun intinya mereka berkata, "Di sini kami ingin menyiapkan kompetensi mentality teknologi peran leadership untuk mencapai goals."
Lebih lanjut, "Ada juga terkait people karena KAI ini sering mendapatkan penugasan contohnya LRT kereta cepat dan kemudian yang perlu dibangun yaitu kompetensi stakeholder management."
Heru berharap, "Ke depannya PT KAI dapat membangun tidak hanya menerima penugasan itu dari objek menjadi subjek, sedangkan dari segi leadership sendiri kita perlu mendapatkan kekuatan dari eksternal kemudian keberanian dalam menghadapi apapun."
"Agar harapan tercapai, tergantung dari Anda sebagai Direksi PT KAI. Teringat, Anda juga harus menghadapi jaman yang tidak mudah ke depannya, harus bisa survive di era VUCA, resesi dan segala kondisi yang tidak bisa diprediksi selanjutnya. Maka hadapi semua itu dengan 3 jurus yakni managing energy, growth mindset, dan ilmu coaching," kata Ary dengan tampilan casual ala milenial.
Dikatakan oleh pria berbaju putih itu, "Anda harus membuat mental yang tahan banting yang disebut super Agility. Yang pertama, change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apapun, mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apapun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapapun, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun."
"Untuk jadi Super KAI, maka yang pertama karyawan ataupun petinggi, harus punya yaitu purpose. Sedangkan untuk meningkatkan apa capacity dan energy supaya tidak melanggar aturan maka yang dipegang adalah values. Seperti hasil riset dalam bukunya Jim Collins yang mengatakan bahwa perusahaan yang bisa bertahan ratusan tahun itu karena menjaga core purpose dan core valuesnya," papar sang Penulis buku AKHLAK itu.
Ary melanjutkan, "Dan supaya Anda bisa high energy maka Anda harus mampu memanage energy dengan rumus Gerak, Kata, Fokus ke hal hal yang positif yang diinginkan. Dan untuk menghadapi perubahan yang cepat atau merespon dengan cepat, otak kita harus memiliki cara berfikir yang growth mindset."
Lalu, ada testimoni di penghujung acara salah satunya dari Sri Paduka Mangkoenagoro (Komisaris). Dia adalah satu satunya milenial di acara tersebut.
"Terimakasih kepada Pak Ary dan Pak Rudiantara atas ilmunya kepada kami khususnya saya mendapatkan soal materi agar memiliki fondasi yang kokoh untuk suatu perusahaan atau lembaga lainnya," katanya.
Sebagai milenial, ia mengajak rekan serta jajarannya untuk menerapkan nilai AKHLAK demi masa depan KAI yang semakin gemilang. Demi generasi penerus KAI dan tentu penerus Bangsa Indonesia (generasi emas).