Senin, H / 11 Desember 2023

Menyelesaikan Masalah dengan Bahasa (Bagian 2)

Rabu 01 Apr 2020 08:23 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Ilustrasi

Foto: brainyreads.com

ESQNews.id, JAKARTA - Sore hari, teman kakak Aisha datang meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Selanjutnya, mereka pergi mengaji bersama.


Orangtua Aisha merasa terharu. Di saat mereka masih kebingungan memikirkan cara agar anak lelakinya tetap bisa mengaji, tanpa sepengetahuan mereka, Aisha telah bertindak.


Menurut Aisha, tadi siang ia mencari ibu tersebut dan berbicara mengenai masalah kakaknya. Aisha kini bukan hanya mampu menyelesaikan masalah dirinya, namun juga orang lain.


<more>


Ketika menghadapi masalah, pada umumnya anak-anak menangis, merengek, atau mengamuk. Bahkan ada anak yang menggunakan kekuatan fisik, seperti memukul, mencubit, atau menendang. Sebagian lagi justru hanya diam padahal cara tersebut justru tidak menyelesaikan masalah.


Masalah anak akan teratasi jika ia dapat mengomunikasikan dengan baik apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginkannya.


Ketika masih bayi, anak hanya dibekali tangisan untuk berkomunikasi. Karena itulah, sang ibu harus membaca arti tangisan sehingga bisa membantu menyelesaikan masalah bayinya ketika ia haus, lapar, basah, atau ingin dipeluk.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA