Rabu, H / 09 Oktober 2024

Memaknai Tawakkal, Kisah Air Zam-zam [Part 1]

Rabu 15 Jan 2020 14:15 WIB

Author :Dzainur Roin

ilustrasi

Foto: google pics


Oleh : Dzanur Roin*

 

ESQNews.id - Tawakkal itu artinya pasrah. Berserah diri kepada Allah swt sang pencipta, penentu sukses dan tidaknya usaha yang dilakukan oleh manusia. Kita harus beriman  dengan takdir dan ketentuan yang telah ditetapkannya. Usaha tanpa doa adalah bentuk dari kesombongan nyata yang dilakukan manusia sedangkan doa tanpa usaha laksana pohon yang tak menghasilkan buah sehingga kurang bermakna.


Tawakkal adalah wujud kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah swt setelah kita berusaha. Tugas kita adalah berusaha sekuat tenaga dengan menggunakan segala daya dan upaya yang kita miliki agar keinginan dan cita-cita yang kita impikan menjadi nyata. Tak mudah menyerah apalagi putus asa. Marilah kita belajar belajar kepada ibunda Nabi Ismail yaitu Siti Hajar. Saat Ismail kecil menagis karena kehausan sedangkan tidak ada lagi air yang bisa diminum, maka hajar berlari mencari sumber air diantara bukit sofa dan marwah. Ketika sampai di bukit sofa, Siti Hajar melihat bayangan sumber air yang ada di hamparan bukit marwah.


Sebaliknya ketika sampai di bukit marwah Siti Hajar juga melihat bayangan sumber air yang ada di bukit shofa. Akhirnya siti hajar berlari diantara dua bukit tersebut. Tidak hanya sekali dua kali bahkan berkali-kali. Dalam sebuah riwayat di sebutkan siti hajar berlari sampai tujuh kali diantara bukit  shofa dan marwah hanya untuk mencari sumber air. Padahal yang dilihat Siti Hajar hanyalah bayangan udara panas yang terhampar dalam padang pasir. Itulah yang disebut dengan fatamorgana.

<more>

Walaupun itu fatamorgana Siti hajar tetap berlari diantar bukit sofa dan marwah untuk memastikan dan mendapatkan sumber air agar putranya Ismail bisa minum sekedar menghilangkan rasa hausnya. Siti Hajar tidak mengenal putus asa, dia tetap berusaha walaupun pada akhirnya ia tidak mendapat apa-apa. Atas kuasa dan kehendak Allah Sumber air itu ada di telapak kaki Ismail. Yang dikemudian hari sampai sekarang sumber air bernama Zam-Zam yang memiliki arti berkumpulah.


Dari kisah Siti Hajar tadi kita bisa mengambil ibrah. Mengambil pelajaran bahwa dalam setiap aktifitas, setiap kegiatan, setiap usaha harus dilakukan denga sungguh-sungguh. Tidak hanya sekali dua kali tapi berulang-ulang untuk mencapai suatu keberhasilan. Bandingkanlah dengan apa yang dilakukan oleh Siti Hajar sampai melakukannya sebanyak tujuh kali setelah itu berpasrah, bertawakkal kepada Allah swt.


Memang, manusia itu diciptakan dengan sifat tergesa-gesa. Segala sesuatunya pengen cepat berhasil. Dalam bekerja, dalam berkarya harus segera terlihat dan nampak hasilnya. Sehingga tidak sabar. bahkan kadang kala, menggunakan segala macam cara agar cita-cita dan keinginanya segera tercapai. Tidak sabar dengan proses yang dilaluinya padahal baru sekali dua mencoba. Ingatlah hasil tidak akan menghianati proses. Artinya proses yang kita lakukan, proses yang kita lalui, proses yang kita alami itu sangat berpengaruh terhadap suatu hasil akhir dari usaha yang kita lakukan. Tugas kita hanya berusaha selanjutnya Allahlah yang mennetukan segala-galanya.

Selanjutnya: Memaknai Tawakkal, Kisah Air Zam-zam [Part 2]


*Dzainur Roin, Guru SD Muhammadiyah 12 Surabaya


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA