ESQNews.com - Bermain menjadi bagian yang penting bagi setiap anak, terutama bagi balita agar otaknya bertumbuh kembang secara optimal.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES), dr. Krishnajaya, MS, periode tiga tahun pertama pada masa balita merupakan periode emas pertumbuhan fisik, intelektual, mental, dan emosional anak.
Pada masa tersebut, otak anak bertumbuh dengan sangat pesat dengan bantuan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Masa balita juga merupakan periode kritis, dimana segala bentuk penyakit, kekurangan gizi, serta kekurangan kasih sayang akan membawa dampak negatif yang menetap sampai seumur hidupnya. Karena itu, pola pengasuhan yang baik dan benar dibutuhkan untuk menghindari resiko tersebut. Pada fase ini, orangtua harus memberikan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang otak anak dapat optimal.
Otak manusia terdiri dari dua bagian, yakni otak kiri dan otak kanan. Masing-masing bagian otak memiliki fungsi dan mengontrol hal-hal tersendiri. Otak kiri mengontrol cara berpikir linear, berurut, verbal, matematis, fakta, dan logika. Sementara, otak kanan lebih mengutamakan imajinasi, visual, intuisi, ritme, senin, dan berpikir secara holistik.
Setiap orang umumnya memiliki satu sisi otak yang dominan, entah itu otak kiri atau kanan. Meskipun memang rata-rata orang memiliki salah satu sisi otak yang lebih dominan, tetap penting bagi Anda untuk menstimulasi kedua sisi otak anak agar dapat berkembang dengan maksimal. Salah satu yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengajak anak melakukan permainan tertentu.
1. Stimulasi Otak Kanan
Kegiatan yang dapat Anda lakukan untuk menstimulasi otak kanan anak, Anda dapat mengajaknya melakukan beberapa permainan, seperti flashcard. Permainan ini dilakukan kepada bayi hingga anak kecil. Ajak anak untuk mengenali berbagai objek yang terdapat dalam kartu-kartu tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat mengajak bermain permainan melatih ingatan (memory games). Balik semua kartu hingga tertutup. Ajak anak untuk menemukan dua gambar yang sama. Hal ini akan melatih ingatan anak untuk menemukan posisi kartu yang memiliki gambar yang sama.
Bermain puzzle juga dapat melatih otak kanan anak dengan memvisualisasi penempatan puzzle hingga membentuk gambar yang lengkap.
2. Stimulasi Otak Kiri
Otak kiri pun tak kalah pentingnya untuk dilatih. Untuk meningkatkan kemampuan otak kiri anak sejak dini, Anda dapat mengajaknya membaca buku. Walau ia masih bayi dan tampak belum mengerti, tidak apa-apa. Bacakan buku cerita dengan gambar-gambar yang besar dan menarik agar anak menikmati acara baca buku bersama Anda.
Setelah ia sudah lebih besar dan bisa menulis, ajak ia untuk menulis buku harian, di mana ia dapat menuliskan berbagai pengalaman menarik yang terjadi sehari-hari.
Anda juga dapat mengajak anak bermain petak umpet untuk mengasah kemampuan otak kirinya. Petak umpet baik untuk mengembangkan kemampuan mencari solusi dan analisis situasi. Namun pada permainan ini, pastikan dinding tempat anak bermain (ketika ia sedang ‘jaga’) aman dan bersih. Mengapa penting untuk memperhatikan hal ini?
Dinding adalah area terluas di rumah sehingga dapat menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri penyebab penyakit. Selalu pastikan anak terlindung dari kuman saat mereka bermain. Lapisi dinding Anda dengan cat yang memiliki teknologi Silver-Ion. Silver-Ion ini berguna untuk membasmi bermacam-macam jenis bakteri. Para ahli mengatakan, bakteri yang terpapar Silver-Ion mengalami penurunan jumlah hingga lebih dari 99%. Untuk menjaga kebersihan dinding, gunakan juga cat yang mengandung formula Anti-Stain (Anti-Noda).