Jumat, H / 29 Maret 2024

Lahirkan Calon Pemimpin Indonesia Emas! Poltekpar Makassar Bekali 8 Generasi Mahasiswanya dengan 3 Kecerdasan Melalui Pelatihan ESQ

Rabu 31 Aug 2022 11:43 WIB

Reporter :EDQP

Potret Saat Acara Berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, MAKASSAR – 650 orang (639 Mahasiswa baru serta  11 Mahasiswa Senior) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar ikuti training ESQ selama 2 hari pada tanggal 27-28 Agustus 2022 di Balairung I Wayan Bhendi, Kampus Poltekpar Makassar. Dalam kesempatannya, acara dibuka oleh Drs. Muhammad Arifin, M.Pd (Direktur Poltekpar Makassar).


Ia memaparkan tujuan dan harapan kepada para mahasiswanya saat mengikuti pelatihan ini yaitu agar bisa memahami tujuan hidup baik secara individu maupun berbangsa dan bernegara, bisa memahami terkait mau kemana setelah hidup ini (tentu ke akhirat), serta dapat memahami cara menetapkan tujuan hidupnya untuk keberhasilan di masa masa kini maupun di masa yang akan datang.


“Oleh karena itu kepada adik-adik semua mari kita merenungkan nantinya untuk memahami dari mana kita diciptakan kemudian siapa yang melahirkan dan siapa yang membesarkan sehingga bisa bergabung di politeknik pariwisata Negeri ini. Ketika kita memahami dari mana kita dan siapa yang melahirkan kita tentu ini akan menjadi evaluasi pada diri kita selama mengikuti pendidikan,” kata Arifin.


Untuk mencapai kesuksesan diri sendiri maupun dalam berbangsa dan bernegara, kata Arifin, tentu semua harus memegang nilai nilai 7 Budi Utama di antaranya Jujur, Tanggung jawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli.


“Seperti yang sudah disampaikan oleh salah satu alumni Poltekpar Makassar bahwa modal dasar untuk meraih sukses setelah tamat dari sini yang pertama adalah kejujuran. Yang kedua adalah tentu bertanggung jawab dengan apapun yang kita lakukan. Yang ketiga adalah visioner atau memandang jauh ke depan. Bukan hanya hari ini tetapi di masa-masa yang akan datang harus dipikirkan melalui perencanaan yang matang. Selanjutnya adalah disiplin,” tuturnya di atas podium.


<more>


Belum sampai disitu, Arifin melanjutkan, “Dan kita tahu bahwa keberhasilan yang dicapai itu karena didasari oleh kolaborasi dan ada kerjasama yang kuat di antara kita baik sama dosen, sesama teman, civitas akademik dan lainnya. Yang terakhir adalah kepedulian, bahwa hidup ini tidak bisa hidup dengan sendiri tanpa ada kebersamaan tanpa ada kerjasama yang kuat. Kita harus peduli satu sama lainnya.”


“7 Budi Utama ini menjadi salah satu kekuatan khususnya untuk kita. Tidak semua kampus melaksanakan kegiatan seperti ini tetapi Politeknik pariwisata Makassar menganggap bahwa kegiatan ini adalah fondasi bagi calon calon penerus bangsa,” sambungnya.


Arifin beserta jajarannya meyakini bahwa saat ini yang menjadi salah satu kekuatan bagi alumni alumni Politeknik pariwisata Makassar adalah pembentukan dari sikap mental yang selama ini mereka bangun setelah mengikuti training ESQ. Sehingga ketika mereka keluar dari kampusnya, tidak pernah melupakan Politeknik pariwisata Makassar termasuk ilmu dari ESQ.


“Dengan training ESQ ini, saya atau kita semua semakin yakin bisa menghasilkan atau melahirkan sumber daya manusia unggul. Yang memiliki 3 kecerdasan yaitu secara intelektual, emosional dan spiritual,” pujinya di hadapan Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian yang hadir secara daring tersebut.




Mendengar pujian, paparan sekaligus pembukaan acara dari Arifin, Ary Ginanjar mengucapkan terimakasih sembari melemparkan senyuman khasnya di balik layar Zoom Meeting.


Ary juga turut menyapa kepada  Muh. Arfin Salim, M.Pd, Ph D. (Wadir I atau Bid. Akademik), Dra. Margaretha Wadid Rante, M.Si (Wadir III atau Kemahasiswaan), Dr. Ali Muhtasom, MM (Kabag. AAKU), Muh. Arief  S.StPar., M.PD, I Gusti Ayu Purwanti., SE, para pejabat dan civitas Poltekpar Makassar, serta para mahasiswa yang hadir.


“Terima kasih atas kehormatan dan kesempatannya Pak Arifin beserta jajarannya. Training ini sudah berjalan hingga tahun ke-8 untuk melahirkan 8 generasi yang cerdas secara intelektual emosional dan spiritual. Saya ingin memberikan dua acungan jempol kepada Pak Arifin, karena Bapak telah memberikan bekal yang tepat kepada generasi masa depan calon pemimpin Indonesia emas ini,” tutur Ary.


Menurutnya, saat ini banyak hal atau tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat dunia khususnya mahasiswa Poltekpar Makassar ini. Dimana, tantangan yang dihadapi tidak cukup hanya dilandaskan dan bermodalkan kecerdasan intelektual saja. Tekanan-tekanan akan semakin besar, ujian dan cobaan semakin berat ketidakpastian akan semakin cepat. Maka dibutuhkan pula mental yang kuat dan hati yang bersih.


“Riset membuktikan bahwa kecerdasan intelektual yang selama ini kita pelajari di SMA SMP dan seterusnya tidak lebih perannya hanya 10 maksimum hanya 20% saja. Sedangkan di lapangan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual 80 bahkan hingga 90% menjadi faktor penentu keberhasilan dan kebahagiaan. Namun Poltekpar Makassar telah membuat keputusan yang terdepan dan terbaik memberikan bekal kepada Anda untuk menghadapi masa depan,” jelasnya.




Pendiri gedung 27 lantai itu mengungkapkan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bersama keluarganya juga merupakan Alumni ESQ. Bahkan Sandiaga Uno mengikuti training selama 4 hari berturut turut dari pagi hingga sore.


“Itulah yang dicontohkan oleh Beliau. Terimakasih Pak Sandiaga Uno yang telah memberikan dukungan dan support. Bahkan beliau sebenarnya mewajibkan semua mahasiswa Politeknik pariwisata mendapatkan training ini. Nah nanti, Pak Mukhlis yang juga trainer ESQ akan membahas tentang bagaimana cara mengkombinasikan tiga kecerdasan (kecerdasan intelektual apa yang saya pikirkan, kecerdasan emosional apa yang saya rasakan, dan kecerdasan spritual adalah tentang jati diri),” tutur Sang Motivator Indonesia itu.




Kemudian Ary menyampaikan kembali apa yang dipaparkan oleh Arifin, “Bahwa kecerdasan spiritual sesuatu yang sangat berbeda dengan kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual itu adalah apa yang saya pikir, tetapi apa yang saya pikir tanpa punya kekuatan apa yang saya rasa (kecerdasan emosional) maka pelanggaran moral terjadi di mana-mana. Namun tanpa ada kecerdasan ketiga seperti yang tadi Pak Arifin sampaikan tentang apa definisi kecerdasan spiritual yaitu 3 hal (tentang siapa saya, dimana saya dan mau kemana saya).”


“Kalau kita sudah mampu menemukan 3 hal tadi, maka hidup kita akan bahagia. Bukan hanya dunia tapi di akhirat. Anda juga akan mencapai keberhasilan dengan jauh lebih cepat. Semoga Anda menjadi pemimpin terdepan masa depan Indonesia dengan berbekal tiga kecerdasan yaa,” tutupnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA