Sabtu, H / 08 Februari 2025

Kepala YTB: Jerman Biarkan Rasisme yang Menimpa Ozil Berkembang

Jumat 27 Jul 2018 09:50 WIB

-

Gelandang Timnas Jerman, Mesut Ozil yang juga berdarah Turki.

Foto: Skysport

Jerman memang berniat untuk membiarkan rasisme dan xenophobia berkembang di negara mereka.


ESQNews.id, ANKARA – Kepala Direktorat untuk Masyarakat Turki di Luar Negeri dan Komunitas Kerabat (YTB) Abdullah Eren menilai media, birokrasi dan badan politik Jerman tidak belajar dari proses pengadilan kasus National Socialist Underground (NSU) yang juga disebut-sebut sebagai kasus terbesar abad ini di Jerman.


"Kejadian yang menimpa Ozil ini adalah wacana rasisme yang baru dan berbahaya, dan Pemerintah Jerman tidak menganggapnya serius," ujar Eren, Jumat (27/7).


Eren menuturkan bahwa sementara pemerintah Turki menunggu niat baik dari pemerintah Jerman untuk mengusut kasus tersebut. Tidak hanya pemerintah Turki, warga Jerman pun menunjukan dukungan mereka kepada Mesut Ozil.


"Multikulturalisme dan rasa hormat terhadap identitas kelompok migran di Jerman ternyata berada jauh di bawah ekspektasi masyarakat hingga bisa membuat figur panutan yang sukses seperti Mesut Ozil untuk mempertanyakan keberadaannya di timnas," jelas Eren.


Eren menganggap apa yang terjadi kepada Ozil telah menghancurkan harapan komunitas Turki dan komunitas Muslim, terutama para muda-mudi untuk diterima di Eropa. Para migran akan semakin sulit untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka karena seiring dengan popularitas, mereka akan semakin banyak mendapat perlakuan diskriminatif.


Baca Juga: Banyak Tayangan Tak Berkualitas, DPR Imbau Masyarakat Selektif


Eren menilai hal ini akan semakin memperkecil kemungkinan para migran untuk dapat berguna bagi masyarakat di Jerman. Eren juga menyesalkan media Jerman yang tidak mengubah sikap mereka pasca hengkangnya Ozil dari timnas. Dia menganggap Jerman memang berniat untuk membiarkan rasisme dan xenophobia berkembang di negara mereka.


“Sikap dan seruan-seruan keras dan diskriminatif di negara-negara Eropa terutama di Jerman harus dihentikan. Sebagai gantinya mereka harus mengembangkan sikap yang membawa perdamaian, persatuan serta merangkul semua pihak,” ujar Eren.

Source: Anadolu  


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA