Rabu, H / 09 Oktober 2024

Kemenparekraf Rilis Core Value Membentuk ASN BerAKHLAK, Dihadiri oleh 1500 ASN

Jumat 25 Feb 2022 17:45 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah me-launching Core Values BerAKHLAK serta Employer Branding ASN Bangga Melayani Bangsa pada Jumat 25 Februari 2022 secara daring. Tema yang diusung kali ini cukup unik yakni “Disco Humor 2.0” (Discussion of Human Resources: Core Values and Employer Branding ASN).

Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Salahudin Uno menyapa sekaligus membuka acara yang digelar siang hari ini. Turut hadir di dalamnya Ni Wayan Giri Adnyani (Sekretaris Kemenparekraf), Alex Denni (Deputi Bidang SDM dan Aparatur KemenPANRB), Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group). Acara ini digelar melalui Zoom Meeting yang disaksikan oleh 1500 ASN juga puluhan viewers di Youtube Kemenparekraf.

“BerAKHLAK ini keren banget karena punya 7 nilai utama, ini mirip-mirip apa yang saya pelajari bareng Kang Ary Ginanjar. Tapi intinya saya berpikir adalah bagaimana BerAKHLAK ini juga dekat dengan Akhlakul Karimah, dimana kita Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif," jelasnya.



Mantan Wagub DKI Jakarta ini memaparkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat lekat dengan citra suatu daerah. Dan citra bangsa yang baik tentu akan dibangun oleh masyarakat dan pemerintahan yang berkualitas. Mengingat adanya mafia visa dan karantina menurutnya adalah suatu hal yang sangat mencoreng muka pariwisata. Oleh karenanya insan pariwisata harus bergerak cepat karena citra yang bangun dapat luntur dalam sekejap.

"Untuk itu di setiap unit kerja dapat ditunjuk pegawai-pegawai terbaik sebagai agen perubahan. Saya selalu bilang 4As: Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas, 3G: Gercep, Geber dan Gaspol. Kemudian 2T: Tepat Sasaran dan Tepat Manfaat serta Waktu. Sedangkan 1B: Bersatu demi bangsa dan negara. Ini adalah Employer Branding Bangga Melayani Bangsa," lanjutnya. 



Giri Adnyani juga mengatakan, "Penghargaan-penghargaan serta sederet prestasi yang berhasil diraih itu tentunya merupakan hasil kerja keras dan kerja bersama kita yang menjadi pemicu semangat untuk bekerja lebih maksimal di tahun-tahun yang akan datang."

<more>

Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo, “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai daerah harus mempunyai core values yang sama.”

Hal itu selaras dengan pemikiran Alex Denni bahwa penguatan budaya kerja dan employe branding merupakan bagian dari strategi akselerasi transformasi SDM aparatur dalam mendukung reformasi birokrasi.



"Seperti yang diketahui bersama kita akan menuju Indonesia emas 2045, kita berharap kekuatan ekonomi kita terus bertumbuh dan menjadi yang terbesar ke empat di dunia. Artinya ada harapan besar bagi ASN untuk lebih sejahtera, seiring dengan perkembangan ekonomi suatu negara tentu berbanding lurus dengan kesejahteraan negara," harapnya.

Di sela-sela acara, para tokoh Indonesia tersebut saling membalas pantun satu sama lain. Sehingga suasana semakin meriah, dan ribuan peserta memberikan tepuk tangan virtualnya.


 
Selanjutnya, Ary Ginanjar secara singkat namun detail menjelaskan dua poin penting untuk Kemenparekraf yakni pertama, cara mentransformasi diri agar jiwa kita siap ditanami Core Values BerAKHLAK. Kedua, perihal corporate culture, cara agar Kemenparekraf menjadi organisasi yang siap ditanami pohon BerAKHLAK sehingga tumbuh berkembang. Lalu dikunci oleh Alex Denni menjadi sistem yang sangat canggih untuk siap menghadapi masa depan.

"Ibarat setelah Pak Presiden meluncurkan core values BerAKHLAK, pertanyaannya berhasilkah itu ditanamkan ke hati? Jadi itu ibarat biji, benih yang harus ditanam. Kalau berhasil ditanam ia akan tumbuh menjadi BerAKHLAK pada core values yang terinternalisasi ke dalam hati serta tereksternalisasi dalam perbuatan," jelas Ary dari Studio lantai 23 Menara 165 itu.

Ia juga melanjutkan, "Tapi kalau gagal dia akan tersimpan terus di dalam tanah dan tidak tumbuh kemana-mana. Karena kalau kita tidak mempersiapkan tanah kita, batin hati kita, maka terlalu banyak nilai-nilai yang bagus namun kemudian hilang."

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA