ESQNews.id, JAKARTA - Menjadi
pemimpin itu tidaklah mudah, mencalonkan menjadi pemimpin juga harusnya penuh
pertimbangan, apakah sudah layak, sudah mampukah? Karena bagaimanapun pemimpin
berkewajiban untuk mengarahkan masyarakatnya menjadi lebih baik dalam berbagai
hal.
Diriwayatkan oleh Tabrani dari Abu Wail Syaqiq Bin Salamah
bahwasanya ketika Umar Bin Khattab RA menugaskan Busyur Ibnu Asim RA untuk
mengurus sedekah suku Hawazin, tetapi Busyur tidak mau menerimanya.
Ketika ditanya, ''Mengapa kamu tidak mau menerimanya?''
<more>
Busyur menjawab, ''Seharusnya aku menaati perintahmu, tetapi
aku pernah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Barang siapa yang dibebani
mengurus suatu urusan kaum Muslimin, maka di hari Kiamat kelak ia akan
diberdirikan di tepi jembatan neraka Jahanam. Jika ia melaksanakan tugasnya itu
dengan baik, ia akan selamat. Namun, jika ia tidak melaksanakannya dengan baik,
ia akan dilemparkan ke bawah jembatan Jahannam itu dan akan terpelanting ke
dalamnya selama 70 tahun'."
Hikmah dari hadist di atas yang diposting oleh Muslim
Planners pada Kamis (08/10/2020), ketika seseorang menjadi pemimpin, ia bisa
menyambutnya dengan pernyataan bismillah atau bahkan inna lillahi wa inna
ilaihi raji'un.
Maka dari itu, untuk
menjadi pemimpin harus memiliki 4 karakteristik menurut Islam, di antaranya:
...
...
...