Oleh : Mushlihin
ESQNews.id, LAMONGAN - Saya menjelajahi Mbelik 21092023 pukul 14.11 waktu setempat. Saya berjumpa dengan petani semangka dan cabe. Beliau sedang mengairi tanaman menggunakan sumur bor. Makanya ijo royo-royo, meski kemarau.
Selanjutnya saya menuju candi. Di sekitarnya terdapat bangunan sumur, dapur, dan tempat ibadah. Adapula pria sedang kontemplasi. Bau kemenyan menyeruak sekali.
Saya pun pergi dan berteduh di bawah jambu monyet atau jambu mete. Tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil adalah milik petani jagung. Ia cukup puas bertani meski cuaca sangat panas.
<more>
Berdasarkan google, jambu monyet dapat dimakan langsung, dibuat jus, atau untuk rujakan karena kaya nutrisi. Kalori (kcal) 553. Jumlah Lemak 44 g. Kolesterol 0 mg. Natrium 12 mg. Kalium 660 mg. Jumlah Karbohidrat 30 g. Serat pangan 3,3 g. Gula 6 g. Protein 18 g. Vitamin C 0,5 mg Kalsium 37 mg. Zat besi 6,7 mg dan Magnesium 292 mg.
Jambu monyet juga banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti septik, seperti tanim anacardic acid dan cordol. Selain itu daunnya yang masih muda mengandung vitamin A, C, protein, lemak, kalsium, fosfor besi dan air. Apalagi metenya saat dibakar, aromanya menggoda dan rasanya adalah gurih.
Dinamakan jambu monyet karena bentuk bijinya dianggap mirip ketika monyet bergelantungan.
Jangan khawatir mengkonsumsi buah jambu monyet, lantaran amat bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan. Pasalnya, buah jambu monyet megandung serat yang efektif mencegah sembelit. Selain itu, serat dalam buah jambu monyet juga bisa dikonsumsi saat diet dan mencegah diabetes. Bahkan jambu monyet sebetulnya cukup aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Buah jambu monyet masak dan mempunyai aroma yang khas serta rasa buahnya cenderung sepat ke arah manis saya bawa pulang.
Setiba di rumah, mete disimpan oleh ibu. Anak saya tidak menahu nama buah tersebut. Lebih dari itu pas magrib dua codot menyerbu rumah ingin menikmati jambu monyet.