Jumat, H / 29 Maret 2024

Indonesia Sedang Gempa Moral, Ary Ginanjar Katakan Calon Generasi Emas Harus di Tempat yang Tepat!

Senin 15 May 2023 14:00 WIB

Reporter :Nisa Mufidah

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Kembali digelar salah satu kegiatan menjamu calon mahasiswa baru ajaran 2023/2024 ESQ Business School di ruang auditorium lantai 18, Menara 165 pada hari Minggu, 14 Mei 2023.


Dalam balutan halal bi halal mengeratkan tali silaturahim calon mahasiswa baru dengan staf, dosen, hingga founder ESQ Business School, Ary Ginanjar Agustian.


Halal Bi Halal ini dihadiri oleh para alumni ESQ Business School untuk berbagi pengalaman mengenai perjalanan kuliah mereka hingga membentuk karakternya di dunia profesional dan bisnis.


Hadir pula President ESQ Business School, Dwitya Agustina dan juga CEO ESQ Business School, Sujoko Winanto yang memberikan beberapa kata pembuka acara menyambut ramah calon mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah.


Pada sesi yang spesial, Ary Ginanjar menyapa puluhan calon mahasiswa yang memenuhi kursi auditorium dan memberikan pemahaman mengenai tiga kecerdasan yang semestinya ada dalam tiap orang namun tidak semua orang memahaminya.


“Dalam hasil survey, kecerdasan intelektual hanya berperan 5 - 10% menuju kesuksesan. Sisanya adalah karakter, yang didapatkan dari kecerdasan emosional dan spiritual. Dan mahasiswa ESQ Business School memiliki tiga kecerdasan tersebut untuk menunjang kesuksesan," buka Ary Ginanjar di hadapan para calon mahasiswa baru dan orang tuanya.



Melihat dari berbagai kejadian yang terjadi pada banyak pelajar yang melakukan perbuatan tidak terpuji, seperti berita yang tersebar mulai dari remaja yang merusak motor temannya, menusuk teman sendiri, tawuran, tertangkap polisi. Hal ini dikaitkan dengan tidak adanya kecerdasan emosional dan spiritual yang menyebabkan gempa moral.


“Kecerdasan spiritual berbicara tentang core value seperti cinta, keadilan, kejujuran. Nah ini perlu ditandai adanya perbedaan antara religius dan spiritual. 


Banyak orang religius tapi tidak spiritual. Menunaikan haji, melaksanakan solat, tapi korupsi. Maka dalam agama islam, spiritual adalah ihsan.”


Kenyataannya, pendidikan di Indonesia tidak dapat memenuhi ketiga aspek yang dijadikan sebagai kurikulum ESQ Business School bernama “EBS WAY” berbentuk rumah yang terdiri atas fondasi, tiang, dan atap.


Kebanyakan pendidikan di Indonesia hanya peduli terhadap atapnya saja atau kecerdasan intelektual saja. Berlomba-lomba untuk mendapat nilai terbaik, mendapat gelar kelulusan. 


Sedangkan ibarat sebuah rumah yang hanya memiliki atap saja tentu tidak dapat ditinggali, tidak ada penyanggah untuk dia berdiri tegap, tidak ada fondasi yang mengkokohkan bangunannya.



Maka dalam EBS WAY yang berbentuk rumah, ESQ Business School membangun fondasi yang kokoh untuk membangun sumber daya manusia. Fondasi yang dibangun adalah Belief, menanamkan nilai ihsan, iman, dan islam, serta dilandasi atas keyakinan terhadap agama dan berjiwa nasionalisme.


Kemudian membangun tiangnya sebagai values, nilai-nilai yang membentuk karakter, sikap, dan perilaku. Ada lima nilai utama yang ditanamkan pada mahasiswa ESQ Business School yakni, Integrity, Passion, Creativity, dan Professionalism.


Barulah setelah membangun fondasi dan tiang, di atasnya ada atap sebagai kompetensi yang mana ini adalah kemampuan untuk mampu mandiri bekerja dan menghasilkan karya berdasarkan minat dan bakat.


<more>


“Dihadapkan dengan gempa moral, maka calon generasi emas mestinya ada di tempat yang tepat, kokoh dan tidak mudah runtuh seperti EBS Way.


Maka, ESQ Business School menjadi tempat yang tepat untuk membangun peradaban generasi emas untuk Indonesia Emas 2045," tutup Ary Ginanjar mengajak berbagai orang tua menempatkan anaknya di tempat pendidikan yang tepat.




Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA