Kamis, H / 22 Mei 2025

Gratis! Ary Ginanjar Sedang Proses Melatih Seluruh Penghulu di Indonesia Jadi Coach Keluarga yang Memiliki Kompetensi TalentDNA Berbasis AI

Selasa 06 May 2025 11:37 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya peran penghulu sebagai wajah terdepan Kementerian Agama (Kemenag) di masyarakat. Penegasan ini disampaikan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (Rakornas APRI) yang berlangsung di Jakarta pada Senin, 5 Mei 2025.


Rangkaian acara Rakornas APRI juga dihadiri oleh tokoh motivator nasional Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Corp.) yang ditunjuk sebagai Anggota Penghulu Kehormatan APRI.


Dan Menag mengapresiasi serta menilai bahwa kehadiran Ary Ginanjar bersama materinya tersebut bisa memberikan inspirasi dan motivasi dalam penguatan karakter penghulu. Terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung tugas-tugas kepenghuluan.


“Bagus sekali materinya, bagaimana AI digunakan untuk mendukung pekerjaan penghulu. Saya harap ini mampu disebarkan dan dikembangkan ke seluruh Indonesia,” ujar Menag.


Dengan dukungan teknologi, seperti pemanfaatan AI yang diperkenalkan dalam Rakornas APRI, penghulu diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sekaligus tetap menjaga nilai-nilai budaya dan agama yang menjadi landasan tugas mereka.


Kemudian Ary Ginanjar sampaikan, "Dengan segala kerendahan hati saya dinobatkan menjadi Anggota Penghulu Kehormatan. Terima kasih Pak Menteri dan APRI atas kehormatannya."


Lebih lanjut, "Banyak yang bertanya apa alasan saya menerima posisi “unik” ini ? Jawaban saya karena keprihatinan atas meningkatnya angka perceraian di Indonesia yang perlu ditangani serius. Angkanya memprihatinkan yaitu 4 dari 10 pernikahan berakhir cerai di bawah 5 tahun saja.


Angka pernikahan per tahun rata-rata 1,5 juta. Artinya 600.000 pasangan “broken home”. Anggap pasangan itu sudah punya 2 anak, maka dalam 20 tahun ke depan akan ada 24 juta anak yang dibesarkan oleh keluarga “broken home“.


Ditambah lagi 24 juta eks pengantin gagal. Artinya 48 juta orang yang gagal menjadi keluarga Harmonis dan Toleran.


Padahal Negara Harmonis dan Toleran adalah modal fondasi Negara Kuat. Dan keluarga itu mulai disahkan pada saat akad nikah oleh Penghulu.


Artinya kita harus memandang penting keberadaan para Penghulu ini yang mungkin terlupa.


Dampak keluarga broken home secara Emosional adalah rasa tidak aman dan takut, secara Psikologis rentan mengalami depresi, kecemasan, atau trauma.


Dalam kasus berat, bisa berkembang menjadi masalah perilaku atau kriminalitas jika tak ada bimbingan.


Artinya akan ada potensi 48 juta orang. Sebuah angka yang besar dan berdampak di tahun Indonesia Emas 2045 !


Inilah alasan mengapa saya bersedia menjadi “Penghulu Kehormatan”. Saya bertekad melatih seluruh penghulu di Indonesia menjadi Coach Keluarga yang memiliki kompetensi TalentDNA berbasis AI secara Gratis !


Meskipun langkah ini tidak mudah, tapi saya rasa itu penting karena “Bangsa Toleran dimulai dari Keluarga Harmonis dan Toleran”.


<more>


TalentDNA


TalentDNA adalah sebuah metode untuk mengidentifikasi kecenderungan pola perilaku yang terus berulang, diberbagai situasi secara alami, natural, dan spontan.


Pola perilaku ini menggambarkan apa yang kita rasakan, pikirkan, dan lakukan, sehingga mempengaruhi bagaimana cara kita merespon dan mengambil keputusan dalam kehidupan, secara otomatis. TalentDNA mengungkap algoritma perilaku manusia, yang membuat setiap orang unik dan berbeda.


TalentDNA dirumuskan berdasarkan konsep pemikiran Ary Ginanjar Agustian. Pada tahun 2001, Ary menjelaskan Anggukan Universal dalam buku "Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual" (Arga Publishing, 2001).


Diungkapkan dalam buku tersebut bahwa ada sebuah keteraturan yang mempengaruhi perilaku manusia. Kemudian pada bagian akhir buku, dijelaskan mengenai Barometer Suara Hati, sebuah alat ukur sederhana untuk menemukan dasar algoritma tersebut.


Human technology ini kemudian dikembangkan dalam buku "Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power" (Arga Publishing. 2003). Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pemrograman di dalam diri setiap manusia akan mempengaruhi cara mereka merespon situasi dan mengambil keputusan.


Inilah kemudian yang disebut sebagai Spiritual DNA. Setelah 25 tahun, melalui berbagai pengalaman dan pengamatan, pemikiran tersebut kemudian berevolusi dan diformulasikan secara ilmiah dalam bentuk TalentDNA.


Ada 45 TalentDNA yang terbagi dalam 3 tipe yaitu Drive, Network dan Action. Apabila manusia mampu mengenali TalentDNA-nya serta TalentDNA orang-orang disekitarnya maka akan tercipta kebahagiaan, kesuksesan serta kehidupan yang harmonis.


Manfaat TalentDNA


[Bagi Individu] Talent DNA dapat memberikan self awareness mengenai apa yang menjadi kekuatan serta hal-hal yang perlu diwaspadai. Selain itu, TalentDNA juga dapat menjadi referensi dalam menentukan bidang studi serta karir. Dengan demikian maka setiap orang bisa lebih bahagia dan sukses.


[Bagi Keluarga] TalentDNA dapat membantu untuk memahami pasangan, orang tua, anak maupun kakak adik, sehingga hubungannya semakin harmonis dan dapat mencegah terjadinya konflik. Selain itu, sebagai orang tua juga dapat membantu anaknya untuk fokus pada kekuatan dirinya. Keluarga yang sudah menggunakan TalentDNA akan semakin harmonis.


[Bagi Organisasi] TalentDNA dapat menjadi acuan program pengembangan yang diperlukan. TalentDNA juga membantu para pemimpin untuk mengelola timnya dengan lebih efektif serta meningkatkan kualitas kolaborasi serta menghindarkan friksi antar anggota tim. Oleh karena itu, organisasi yang menggunakan TalentDNA bisa lebih produktif dan berkinerja tinggi.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA