Jumat, H / 29 Maret 2024

Gebyar Seni Haflah Akhirusanah

Senin 04 Jul 2022 13:57 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi Mushlihin

Oleh: Mushlihin (Guru MA Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan)


ESQNews.id, JAKARTA - Perguruan Muhammadiyah Takerharjo yang terdiri dari MI, MTs dan MA menggelar gebyar seni pada Haflah Akhirusanah (18/6/2022). Panitia merujuk Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah bahwa, "Hukum Islam tentang kesenian adalah boleh, sejauh tidak ada larangan agama. Hukum kesenian menjadi sunah, bahkan wajib bila tujuannya sebagai media dakwah."


Bentuk seni yang ditampilkan pertama yaitu musikalisasi puisi oleh kelas 1 dan 10. Hal ini telah dicontohkan oleh Alquran dan belum ada tandingannya. Selain itu menghidupkan puisi sebagai bagian dari strategi membangun peradaban dan kebudayaan manusia.


Bentuk seni yang kedua yaitu tari dan suara serta musik. Kelas 2 menari ya man bihali dan laaki badi. Kelas 3 menari  ya tab tab. Kelas 4 menari sabda cinta. Kelas 5 menari manuk dadali. Kelas 9 menari nusantara. Kelas 11 menampilkan light dance. Kelas 6 paduan suara. Ditinjau dari segi asas umum ajaran agama mereka termasuk kategori muamalah duniawiyah. Asasnya adalah segala sesuatu itu pada dasarnya boleh sampai ada dalil yang melarang.





Bentuk seni yang ketiga yaitu drama. Kelas 7 menampilkan drama berbahasa Arab dengan judul perjalanan kisah taubat sang pembunuh. Kelas 8 menampilkan drama berbahasa Inggris yang berjudul Bandung Bondowoso. Kelas 12 menampilkan drama berbahasa Indonesia dengan judul kisah kasih di madrasah. Seni drama cukup menarik karena dikombinasi alat, sastra, musik dan rupa.


Bentuk seni yang keempat adalah seni beladiri tapak suci. Putra putri Muhammadiyah tingkat MTs dan MA mampu memecahkan benda keras dengan tangan kosong. Mereka juga InsyaAllah dapat menjaga diri dan keluarga dari tindakan kejahatan. Ajaran Islam pun mewajibkan setiap muslim agar tidak menjatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan (QS.2;195).




Gebyar seni yang dipandu oleh Eka dan Irma sungguh mengekspresikan gaya pelajar Muhammadiyah. Ada budaya lokal yang diberi warna Islam. Ada seni budaya negeri muslim yang diadopsi oleh santri. Adapula seni budaya Islam kontemporer yang bentuknya baru sama sekali. Alhasil penonton betah dari jam 19.30 sampai 22.40 waktu setempat.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA