ESQNews.id, MALAYSIA – Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Group berkesempatan mengisi pelatihan serta sharing bersama Group Managing Director dan Para Senior Leaders Cahya Mata Sarawak Malaysia.
Kegiatan yang mengambil tema “Leaders Alignment Session” berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2023 secara offline.
Sedikit info, Cahya Mata adalah Perusahaan Besar (The Biggest Company in Sarawak) yang sudah berusia 49 tahun ini terdiri dari 35 perusahaan dengan multi bisnis di antaranya, Kontruksi, IT, Property dan sebagainya sudah menyebar di seluruh Malaysia hingga masuk dalam bursa saham di Malaysia.
“Saya dan tim ACT Consulting International meneruskan program yang sebelumnya sudah berjalan bersama ESQ yaitu Program Internalisasi untuk 3000 karyawan dengan tema Be The Champion. Dan kali ini sesi Leaders Engagement bersama 23 BoD serta Senior Leadersnya,” ungkap Ary.
Perhelatan ini dihadiri oleh Dato’ Seri Diraja Tan Sri (Dr.) Mohd Zahidi Bin Haji Zainuddin (Group Chairman) mantan Panglima Tentara Malaysia (setingkat Panglima TNI) dan Dato Sri Sulaiman Abdul Rahman B Abdul Taib sebagai Group Managing Director.
Dihadapan pesertanya, Ary jelaskan empat langkah untuk menghadapi perubahan, yaitu Grand Why (based Corporate Culture), DNA (based Leadership), Respond the change with Growth Mindset and Communication through 3.0 Coaching.
“You should maintain the core values and core purpose. That's it that never JEB (Justification, Excuse, Blaming) never ever excuse, never ever blaming, never ever justification. Jika dalam bahasa Indonesia intinya, Anda harus mempertahankan nilai-nilai inti dan tujuan inti perusahaan. Hindari JEB (Justification, Excuse, Blaming) dalam keseharian. Kita jangan saling menyalahkan, jangan selalu beralasan, jangan lakukan pembenaran untuk menutupi kesalahan dan lainnya,” jelas Ary.
<more>
Pendiri ACT Consulting International menambahkan, “So you are the one at your decision and change Cahya Mata to become No. 1 in the South East Asia: put the culture grand why as your basic foundation, let them grow with the growth mindset, communicate with coaching not talking (let them talk and asking and listen), put the right man on the right place.”
Ary menjelaskan dengan penuh antusias bahwa jika para pimpinan Cahya Mata ingin mengambil keputusan dan mengubah Cahya Mata menjadi No. 1 di Asia Tenggara maka bangun budaya kerja (perusahaan) dengan menjadikan grand why sebagai landasan dasarnya.
Lalu, para leaders serta timnya harus memiliki pola pikir yang Growth Mindset, dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari alangkah baiknya menggunakan teknik 3.0 Coaching (sebuah teknik dengan cara mendengarkan dan bertanya bukan memerintah) serta tempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat (sesuai dengan talenta yang dimiliki, ESQ punya alat tesnya bernama TalentDNA).
“Semoga Cahya Mata Sarawak Malaysia bisa Go International dan menjadi kebanggaan warga melayu hingga 100 tahun ke depan,” harap Ary.
Silakan klik di sini untuk lihat videonya