Jumat, H / 29 Maret 2024

Dibalik Danareksa Raih APEA 2022, Ada Leaders Alignment Session dari ACT Consulting

Jumat 04 Nov 2022 18:20 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa berhasil meraih penghargaan internasional Asia Pacific Enterprise Awards (APEA) 2022 Regional Edition untuk kategori Corporate Excellence in Financial Industry pada 28 Oktober 2022 lalu.


APEA 2022 Regional Edition adalah salah satu ajang penghargaan regional paling bergengsi yang mengakui keunggulan kewirausahaan. Para pemenang penghargaan tersebut dipilih melalui proses penilaian yang ketat, termasuk dalam wawancara tertulis oleh panel terpilih dari APEA.


Holding BUMN Danareksa dinilai telah berhasil menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan, memiliki kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan memiliki keunggulan operasional.


Dibalik salah satu pencapaian yang memukau dari Danareksa itu, R. Muhammad Irwan (Director of Human Capital & Legal PT Danareksa (Persero)) mengatakan hal tersebut tak lepas dari kata transformasi. Apalagi ditambah dengan mengimplementasikan Core Values AKHLAK BUMN di dalam kesehariannya.


AKHLAK akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Nilai nilai dasar BUMN ini telah dicanangkan sejak dua tahun lalu oleh Erick Thohir dan tercatat dalam SK no 115 tentang pendoman implementasi nilai utama Sumber Daya Manusia BUMN yang disebut AKHLAK.


<more>


Sebagai upaya untuk menerapkan AKHLAK, PT Danareksa gandeng ESQ/ACT Consulting untuk menggelar beberapa program, salah satunya yaitu Leaders Alignment Session. Agenda tersebut berlangsung selama 2 hari penuh pada 3-4 November 2022 secara daring.


Selain Irwan, acara tersebut turut mengundang Arisudono Soerono (President Director PT Danareksa (Persero)), Chris Soemijantoro (Direktur Investasi PT Danareksa (Persero)), Muhammad Teguh Wirahadikusumah (Director Finance & Risk Management PT Danareksa (Persero)), All BOD Danareksa Holding, Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group/ACT Consulting).


"Dalam proses implementasi Core Values AKHLAK ada beberapa langkah yang telah dan akan kita lakukan bersama. Pertama kita telah melakukan pengukuran oleh tim ACT Consulting bernama AKHLAK Culture Health Index (ACHI)," tutur Irwan.




Menurutnya, ACHI menjadi langkah awal untuk memotret kondisi budaya organisasi di Holding Danareksa dan dijadikan sebagai baseline yang menentukan intervensi program apa saja yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti implementasi Core Values AKHLAK di Holdingnya.


"Ada beberapa program untuk kita lakukan selanjutnya seperti Change Champion, Change Leader On Boarding, Coaching dan lainnya."


Adapun tujuan pelatihan kali ini yang dipaparkan oleh salah satu petinggi di Danareksa dengan detail dan terperinci seperti meningkatkan pengetahuan dan pemahaman insan Danareksa terkait budaya organisasi sehingga dapat mencapai visi misi dan target perusahaan.


"Harapannya dengan pelatihan ini juga bisa membuat kita lebih mampu menghadapi tantangan ke depan sebagai holding transformasi yang mewujudkan tujuan luhur sebagai BUMN yang berkontribusi untuk Pembangunan Indonesia,' lanjutnya.




Di akhir sambutan, ia memberikan sebuah pantun, "Buah markisa rasanya lezat. Buah cempedak manisnya terasa. Holding Danareksa selalu semangat. Amalkan AKHLAK untuk Indonesia."


Dalam kesempatannya, Ary Ginanjar juga mendengar bahwa Danareksa mendapat berbagai penghargaan salah satunya dari APEA 2022. 


"Ini prestasi yang sangat membanggakan, patut diacungkan jempol atas penghargaannya. Dan saya juga seorang penulis buku AKHLAK bersama Pak Erick Thohir. Sekarang, buku panduan ini bukan hanya untuk BUMN melainkan sudah menyebar ke Kementerian dan Lembaga bahkan seluruh Indonesia."


"Terimakasih BUMN telah menginspirasi seluruh Indonesia," lanjutnya.




Mengawali sesi, Ary berbicara sesuai tema yaitu terkait Leading Culture Transformation How To Lead the Culture Transformation.


"Kita harus sadar bahwa culture does not merely support strategy, but that culture is strategy. So, untuk membuat Danareksa sustain 10 hingga 20 tahun ke depan harus memperhatikan soal culture. Karena leaders, tidak hanya memikirkan strategi sistem dan struktur tapi expert juga dibidang culture," jelas Ary Ginanjar dari Studio lantai 23 Menara 165 Jakarta yang didampingi oleh kadernya yakni Arief dan Tiko.


Selanjutnya, Ary Ginanjar bercerita soal gempa bumi hebat yang terjadi di Tokyo, Jepang pada tahun 1923. Gempa bumi itu meluluhlantahkan semua bangunan dan hanya tersisa satu bangunan yang masih berdiri kokoh, yaitu Imperial Hotel. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata yang membuat gedung itu kuat bertahan adalah fondasi yang kokoh.


“Soal fondasi, ada juga riset riset dunia yang menjelaskan faktor apa saja yang membuat korporasi bisa tegak hingga 100 tahun. Akhirnya Arie De Geus dalam bukunya The Living Company menyampaikan ada 2 hal yang membuat perusahaan bisa bertahan yaitu core values dan core purpose,” jelas Ary.


Lebih lanjut, “Jadi insan Danareksa harus mempertahankan core values AKHLAK dan core purpose BUMN untuk Indonesia. Jadi inilah yang disebut fondasi supaya Danareksa bisa bertahan 10, 20, 100 tahun bahkan terus selama lamanya dan mampu menghadapi persaingan.”




Menjawab tujuan dari Irwan, Penulis buku AKHLAK bersama Erick Thohir itu mengatakan bahwa intinya persaingan ke depan bukan hanya semakin berat namun semakin sangat berat. Karena yang dihadapi bukan soal finansial lagi tetapi senjata terakhir kita adalah SDM atau manusianya.


“Maka ke depan, Danareksa dan BUMN diharapkan memiliki kompetensi, super agility, dan kapasitas diri. Selengkapnya akan diajarkan oleh Coach Arief,” sambung Ary.


Pendiri ACT Consulting, mengingatkan bahwa kita semua berada di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) atau disebut juga jaman yang serba tidakpasti, berubah dengan cepat, ketidakjelasan dan lainnya. Oleh karena itu, ia memberikan tips kepada pimpinan Danareksa dihadapannya yakni dengan 5 Super Agility (Change agility, Mental agility, People agility, Learning agility dan Result agility).


“Artinya, sebagai insan BUMN, kalian harus memiliki 5 agility, change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apapun, mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apapun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapapun atau lintas generasi, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun,” paparnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA