ESQNews.id, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berkesempatan hadir dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H yang berlangsung pada tanggal 24 Oktober 2022 secara hybrid. Dari zoom meeting ada sekitar 1,6 ribu yang join.
Hadir juga di dalamnya para Deputi Gubernur, Pimpinan dan karyawan BI (online dan offline).
Tema yang diambil kali ini yaitu terkait "Inspirasi Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW Guna Mewujudkan Insan Bank Indonesia yang Better Person, Better Leader, dan Better Friend.
"Sebagai great leader itu point pentingnya harus memiliki visi misi yang jelas. Yang nantinya bisa menjadi role model bagi tim dan orang sekitar," kata Perry.
Pria nomor 1 di Bank Indonesia itu ternyata seorang Alumni ESQ juga, yang kali ini pun turut mengundang Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) untuk memberikan motivasi dan menceritakan terkait gaya kepemimpinan Rasulullah SAW.
"Anda memberikan kasih sayang melalui Bank Indonesia untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dan Anda juga menghadapi tekanan dari atasan bawahan, tekanan internasional, tekanan dunia tekanan dollar dan ujungnya tekanan ekonomi Indonesia. Tapi Anda diminta bertawakal kepada Allah pemilik langit dan bumi," papar Ary.
Lalu, ada sebuah ayat yang sebelumnya disampaikan oleh Perry dan dilanjutkan oleh Ary. Ayat ini mempunyai sesuatu yang spesial menurut Ary, karena bisa menggerakan lisan Gubernur BI serta membuatnya bisa hadir di sini membahasa ayat ini.
"Sungguh, benar benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), katakanlah (Nabi Muhammad), "Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan Selain Dia. Hanya kepadaNya bertawakal dan Dia adalah Tuhan pemilik 'Arasy (Singgasana) yang agung." Q.S At Taubah 9 : 128 - 129.
Ary berpesan, "Pegang baik baik ayat ini karena ini merupakan kombinasi yang sangat indah, jadi Rasulullah itu halus lembut budi pekertinya baik tetapi juga sedang menghadapi tekanan yang berat. Tapi dia tidak kehilangan cinta dan kasih sayangnya kepada Anda mengapa? Karena di akhir ayat ada kalimat Hanya kepadaNya bertawakal dan Dia adalah Tuhan Pemilik Arasy yang Agung."
<more>
"Sesuai temanya tentang kepemimpinan, menurut saya pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia dicintai," ucap Ary Ginanjar.
Sang Penulis buku ESQ itu melanjutkan bahwa pemimpin sejati itu memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten.
"Satu point yang terpenting lagi adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah," sambungnya.
Untuk itu, Ary merangkum dan membuat 5 tangga kepemimpinan, dimana setiap tingkatan pada tangga tersebut harus dilalui dengan benar, tidak boleh ada satu anak tangga pun yang terlewat atau diloncati.
"Tangga kepemimpinan tersebut dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu Pemimpin yang Dicintai, Pemimpin yang Dipercaya, Pembimbing, Pemimpin yang Berkepribadian, Pemimpin yang Abadi," ungkap Ary.
Menurutnya, tingkat keberhasilan seseorang sangat ditentukan pada seberapa tinggi tingkat kepemimpinannya. Tingkat kepemimpinan juga menentukan seberapa besar dan seberapa jauh tingkat pengaruhnya.
"Seperti halnya pemimpin pemimpin yang diturunkan oleh Tuhan seperti Nabi Muhammad SAW salah satunya. Pengaruh Baginda Nabi ini semakin kuat, meski mereka sudah tak lagi berada di muka bumi. Inilah yang disebut pemimpin abadi, pemimpin sejati, pemimpin yang cara memimpinnya sangat sesuai dengan hati nurani, dan bisa diterima akal sehat," jelasnya.
Di sela sela kegiatan, Ary mengajak para hadirin insan BI untuk bershalawat dengan sepenuh hati untuk Kekasihnya Allah itu.