Jumat, H / 29 Maret 2024

ASN dari Kacamata Penulis Buku ESQ Power, Ary Ginanjar: Saya Resign Karena Dua Hal

Selasa 21 Jun 2022 15:59 WIB

Reporter :EDQP

Ary Ginanjar Agustian (Pendiri ESQ Group)

Foto: Instagram

ESQNews.id, JAKARTA – Siapa sangka Motivator Indonesia yang mendirikan lembaga training ESQ, Ary Ginanjar Agustian adalah mantan Aparatur Sipil Negara (ASN). Setelah 7 tahun mengabdi, ia pun resign.


Mengapa demikian? Ia paparkan alasannya lewat akun instagram pribadinya yang diunggah bulan lalu. Berikut ini adalah isi dari cuplikan videonya yang sudah ditonton sebanyak 59,953 views:


Saya pernah menjadi seorang ASN selama 7 tahun. Namun kemudian resign.


Izinkan saya berbagi tanpa bermaksud menyalahkan siapapun.


Saya resign karena dua hal ini yang pertama karena lingkungan, yang kedua karena kurangnya pengetahuan dan tidak ada pengalaman jadi gagal paham.



Lingkungan, saya tinggal bersama dengan orang yang sangat negatif dan kecewa dengan kehidupannya. Setiap hari ia sharing tentang atasannya yang tidak menghargainya yang membuat ia tidak punya jabatan. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, bertahun-tahun.


Akhirnya masuk dalam pikiran saya, dan pikiran saya menjadi negatif tentang ASN.


Kemudian karena pengetahuan. Memang betul pimpinan saya pernah memanggil saya. Dan dia mengatakan bahwa ASN adalah pengabdian. Saya senyum senyum, saat itu karena sebagai seorang pemuda yang usianya 3 tahun. Bagi saya yang penting cuan, yang penting punya rumah yang penting punya mobil dan saya bisa kawin itu saja.


Bagi saya tidak penting itu bahasa bunga bunga pengabdian dan seterusnya. Karena seorang anak muda hanya mencari kepastian saja.


<more>


Waktu terus berjalan dan akhirnya saya menjadi penulis buku ESQ. Dan di sinilah saya sadar bahwa lingkungan sangat menentukan seseorang resign atau bertahan.


Kalau atasan dan lingkungannya negatif. Maka dia tidak akan bertahan lalu akan resign.


Yang kedua adalah pengetahuan. Pengetahuan bahwa seorang ASN adalah pengabdian. Tidak mudah untuk diajarkan, namun perlu metodologi tertentu supaya dia paham.


Nah dua hal inilah yang harus kita perhatikan untuk menjaga para  milenial. Bukan hanya masuk ASN tetapi masuk di tempat kerja Anda yaitu lokasi kerja yang baru.




Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA