ESQNews.id, JAKARTA - Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian dalam kesempatan memberikan kuliah di Studium Generale ESQ Business School pada Kamis (26/12/2019). Studium Generale yang diadakan di Auditorium Prof. Ir. H. Surna Tjahja Djajadiningrat, M.Sc, Ph.D. yang berada di lantai 18, Menara 165, Jakarta Selatan ini diikuti oleh para mahasiswa dan dosen ESQ Business School (EBS).
Acara yang masih dalam rangkaian Dies Natalis EBS ke-7 ini terasa istimewa karena founder & president EBS langsung yang memberikan kuliah. Pak Ary-sebutan untuk Ary Ginanjar Agustian, membawakan tema "Unleash Your Inner Drive to Lead in Creative Economy".
Dalam acara ini Pak Ary mengajak para mahasiswa untuk menelaah apa perkembangan yang terjadi di penjuru dunia dan menyikapinya serta inner drive apa yang mendorong hal tersebut serta mengajak mahasiswa untuk memulai segalanya dari "Why". Sebagai contoh, Pak Ary memutarkan video tentang inovasi yang dilakukan di negara Jepang. Pak Ary memperlihatkan bahwa ada inovasi-inovasi yang dibuat adalah berawal dari empati terhadap masalah yang dihadapi orang lain. "Masalah itu sebenarnya musibah atau barokah? Jadikan masalah itu kesempatan untuk maju dan berkembang dan membuat Anda kreatif," ujarnya.
"EBS mempunyai sistem pembelajaran yaitu, SKI. Spiritual, Kreatifitas, dan Intelektual. Dengan metode SKI apakah kita siap menghadapi era 4.0? Sangat siap. Ketika hati tersentuh dan berempati terhadap permasalahan yang terjadi, lalu dengan kreatifitas design thinking memikirkan bagaimana caranya, dengan berbekal ilmu yang diajarkan oleh dosen di EBS maka hadirlah solusi-solusi," ujar Pak Ary.
Disadari ataupun tidak, Indonesia kini masih berada
di dalam abad informasi. Di mana sekarang ini, perkembangan yang
terjadi di seluruh dunia bisa ketahui dengan cepat dengan teknologi
informasi yang semakin berkembang sangat pesat. Begitupun dengan dunia
ekonomi dan bisnis, dengan kemajuan teknologi informasi yang ada saat
ini muncul pula berbagai macam bisnis yang dibuat oleh generasi muda.
Kreativitas akan menjadi aktivitas ekonomi mendatang, menggantikan fokus
kini pada informasi.
Untuk itulah, para generasi muda perlu
memiliki bekal untuk menghadapi serta menjadi pemimpin di era ekonomi
kreatif di masa depan. Tak hanya kecerdasan intelektual yang mumpuni
saja yang harus dimiliki tapi juga kecerdasan secara emosional dan
kecerdasan spiritual. Banyak anak-anak muda yang ingin mencapai tujuan,
namun action plan nya tidak berjalan karena tidak paham dengan
keinginan diri sendiri. Inilah yang disebut dengan Inner Drive,
menemukan apa yang terpaku dalam hati. Apa yang menjadi motivasi utama
untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
Usai berlangsungnya studium generale sejak pukul 13.00-16.00 ini pun sekaligus menjadi closing ceremony dari rangkaian acara Dies Natalis ke-7 EBS.