Rabu, H / 04 Desember 2024

Ary Ginanjar Sebut Kemendagri Selalu Menjaga Integritas Moral ASN BerAKHLAK untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kamis 21 Nov 2024 21:37 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Dalam rangka implementasikan Core Values BerAKHLAK, khususnya di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian terus memberikan dukungan, salah satunya dengan memberikan Seminar kepada 600 orang (Beragam level dari Pejabat Eselon I - IV serta Pejabat Fungsional).


Spesialnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto juga turut hadir dalam forum yang digelar pada Kamis 21 November 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.




Acara ini dilatarbelakangi oleh adanya proses tindaklanjut dari Road Map transformasi budaya kerja Kemendagri (BerAKHLAK) serta mendorong pencapaian target Reformasi Birokrasi Kemendagri, maka diadakan kegiatan lanjutan Internalisasi BerAKHLAK dengan tema "Menuju Kemendagri BerAKHLAK untuk Indonesia Emas 2045."


"Tantangan besar kita ke depan adalah menggabungkan antara kompetensi dan karakter. Sehingga kita membutuhkan lebih banyak lagi pelayan-pelayan publik yang tidak hanya punya kompetensi yang mumpuni, tetapi perlu punya karakter yang baik," terang Bima Arya.




Lebih lanjut, "Dan itu semua tercakup dalam core values BerAKHLAK yang didorong, disegarkan dan dijaga (supaya tetap on the track) juga oleh Pak Ary Ginanjar serta ESQ. Kami berharap bersama Pak Ary Ginanjar kita semua bisa terus berkolaborasi untuk mencetak generasi pelayan publik yang memiliki karakter melayani atau berintegritas."


Bima Arya yang menyimak paparan pendiri ESQ tersebut sampaikan, "Pak Ary dari paparannya tadi bisa membuat kita keluar dari jebakan-jebakan (terlena dengan comfort zone) itu agar fokus untuk mencapai target-target yang diperintahkan oleh Presiden RI kita. Untuk itu, Pak Ary harus terus mengingatkan menyetrum otak kami semua.


Mengapa demikian? Allah itu menakdirkan saya dengan Pak Ary selalu bersama di moment-moment yang tidak biasa dan istimewa. Pak Ary hadir di pelantikan saya yang pertama kali menjadi Wali Kota, lalu beliau hadir saat saya meresmikan Masjid Agung Kota Bogor beberapa hari sebelum saya pensiun jadi Wali Kota. Dan beliau hadir beberapa jam setelah saya dilantik sebagai Wamendagri. Artinya hari ini juga merupakan moment spesial untuk kita semua."




Diketahui, saat sesinya Bima Arya terus menghimbau dan memastikan setiap ASN di Kemendagri harus mengimplementasikan BerAKHLAK. Karena di tengah ketidakpastian politik dan kondisi di lingkup internasional, dia menyebut implementasi Core Values BerAKHLAK ini merupakan landasan moral yang kuat dalam menjalankan organisasi.


"Jadi, BerAKHLAK ini canggih banget. Semua sudah ada di sini. Moral issues, kompetensi ada di sini, pelayanannya, accountability-nya, kompetensi, loyal, adaptif, kolaboratif, dan yang paling penting adalah harmoni," kata Bima.


<more>


Ia menyebut Core Values BerAKHLAK bersinggungan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto maupun tugas dan fungsi Kemendagri, yaitu bekerja untuk rakyat.


Kemudian dalam sesinya, Ary Ginanjar fokus memberikan motivasi kepada insan Kemendagri dalam mengimplementasikan nilai BerAKHLAK. Untuk menjalankan tugas dan fungsi roda organisasi sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi dan pelayanan public. 


"Kembali Kemendagri menjadi Kementerian pertama yang berkomitmen menjaga dan menghidupkan ASN BerAKHLAK yang telah diundang-undangkan di nomor 20 tahun 2023. Pak Menteri dan Pak Wamen tetap yang terdepan untuk terus menjaga integritas moral ASN BerAKHLAK. 


Artinya seluruh insan Kemendagri yang berjumlah kurang lebih 5 ribu orang harus jadi yang terbaik. Kalau Kemendagri jadi yang terbaik maka Kementerian ini bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena 70 persen seluruh ASN di Indonesia berada di bawah Kemendagri."




Kemudian Ary Ginanjar menambahkan, "Namun di era sekarang yang penuh tantangan ini dibutuhkan niat Grand Why untuk menjadi seorang ASN. Bukan hanya sekedar mencari cuan (Strong Why), mencari jabatan penghargaan (Big Why) tapi menjadi sebuah pengabdian (Bangga Melayani Bangsa). 


Ketika niat sudah grand why, maka kita akan unstoppable melakukan apapun yang harus kita lakukan dengan tulus dan ikhlas. Lalu yang kedua adalah ASN harus bisa managing energy, karena rumus kinerja adalah kompetensi x energi. ASN di Kemendagri harus punya energi positif minimal level 200. 




Ada riset mengatakan bahwa satu ASN di level 700 (tercerahkan) dapat menetralisir 70 juta ASN. Satu ASN di level 600 (damai) dapat menetralisir 10 juta ASN. Dan satu ASN di level 500 (suka cita) dapat menetralisir 750.000 ASN.


Bahayanya kalau salah ambil energi (negatif) karena dia salah fokus sehingga menjadi kurang bersemangat dan tidak bahagia. Ada 3 yang membuat ASN tidak bahagia yakni fokus kepada yang kurang (less), kita fokus kepada yang hilang (lose), dan kita fokus kepada yang kita belum pernah miliki (never)." 




"Untuk kendalikan itu, ASN harus punya pikiran yang growth mindset bukan fixed mindset. Di bab terakhir, saya bahas AI terkait manajemen talenta. Manfaatkan teknologi karena ASN sekarang juga harus melek digitalisasi.


Kami punya yang namanya AI Talent Management yang bekerjasama dengan Indosat, Lintasarta lalu disupport oleh NVIDIA. Kami membuat sebuah program AI untuk memonitor para ASN bahkan juga sekolah di seluruh Indonesia untuk mengidentifikasi talent fit, job fit dan culture fit seseorang. Kita semua harus tahu talent-talent orang di ASN ini. Agar tidak salah penempatan. Insyallah Indonesia emas terwujud."




Di sisi lain, Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo dalam sambutan pembukaan menyampaikan, "Pak Ary telah menyampaikan kepada kita semua terkait kondisi negara kita di era globalisasi mengalami degradasi terkait dengan jati diri, mental, moral, dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Maka kata Pak Ary, ASN sebagai garda terdepan harus mampu mengimplementasikan dan memantapkan integritas. Untuk itulah diberi semangat motivasi."


Hadi Prabowo mengatakan bahwa integritas tidak hanya diajarkan, tetapi yang paling penting diimplementasikan dengan mengedepankan pemikiran yang jernih, baik, arif, dan bijaksana.




"Kita harus juga memahami kalau arti BerAKHLAK 'kan sudah tiap hari kita pahami. Namun, bagaimana kita bisa memantapkan, memelihara, dan tetap kita pertahankan integritas diri," ucap Hadi.




Kepala Biro Kepegawaian Kemendagri Dian Andy Permana Dian Andy, juga ucapkan, "Terimakasih Pak Ary yang hadir selaku narasumber dan sudah memberikan sosialisasi penguatan Core Values BerAKHLAK untuk seluruh insan di Kemendagri.


Kegiatan ini sebagai puncak kegiatan dalam rangkaian internalisasi Ber-AKHLAK Kemendagri Tahun 2024.


Penyusunan kode perilaku BerAKHLAK menjadi panduan dalam berperilaku bagi seluruh ASN di Kemendagri dalam menjalankan tugas dan fungsi sehari-hari. Budaya kerja BerAKHLAK juga menjadi salah satu indikator penilaian reformasi birokrasi di kementerian/lembaga.


"Selain itu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menggelorakan kembali Core Values ASN BerAKHLAK dan employer branding ‘Bangga Melayani Bangsa’," pungkas Dian.


Di hadapan ratusan orang serta Perwakilan Badan Kantor Hukum seluruh Indonesia, Ia melaporkan bahwa ada beragam agenda yang telah dilaksanakan bersama ESQ atau ACT Consulting.


Di antaranya adalah Leaders Alignment Session, Kemendagri BerAKHLAK Transformasi budaya kerja di era 4.0, Pengukuran Indeks Kesehatan Organisasi, Personal Transformation Program, Change Leader dan Change Agent, Penyusunan kode perilaku BerAKHLAK bagi seluruh ASN dan agenda lainnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA