ESQNews.id, JAKARTA - Pentingnya akreditasi bagi Perguruan Tinggi yaitu untuk menilai atau mengetahui apakah pendirian suatu lembaga sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan standar nasional perguruan tinggi, yang meliputi standar pendidikan, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
Sama halnya dengan akreditasi perpustakaan. Akreditasi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh lembaga akreditasi perpustakaan yang menyatakan bahwa lembaga perpustakaan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan.
Pada Selasa, 19 September 2023 di Menara 165 telah berlangsung proses akreditasi perpustakaan perguruan tinggi – Perpustakaan ESQ Business School.
Penilaian dilakukan oleh 2 orang asesor yakni Renda Khris Ardhi Artha, S.Sos., M.Si. (asesor dari Perpustakaan Nasional) dan Dra. Penny Librayanti, M.Si. (asesor dari Dinas Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta). Serta hadir juga 1 orang dari Sekretariat Akreditasi bernama Muhammad Abdul Hafidh, S.Komp.
Sebelum dilakukan proses penilaian oleh para asesor, mereka diajak oleh pustakawan dan jajaran manajemen ESQ Business School untuk melihat kondisi dan fasilitas serta merasakan atmosfernya langsung di ruang perpustakaan.
Pustakawan dan jajaran manajemen ESQ Business School yang menemani para asesor yakni Fahru Abdhul Aziz, S.Hum (Koordinator Perpustakaan), Sujoko Winanto, S.T., M.M. (Ketua ESQ Business School), Ariani Palupi, S.E., M.Ak. (Wakil Ketua II Bidang Sumber Daya dan Umum), Weni Meilita, M.Hum (Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Kelembagaan serta Koordinator Perpustakaan periode 2013-2021).
Bagi Perpustakaan ESQ Business School, ini merupakan kali pertamanya melakukan kegiatan akreditasi. Meskipun penilaian perdana, para asesor memberikan respon yang positif kepada Perpustakaan dan pustakawan serta jajaran manajemen ESQ Business School. Dengan berbagai saran agar menjadi perpustakaan yang lebih baik lagi.
"Perpustakaannya cantik dan menarik kalau untuk saya pribadi. Namun setelah melihat ruangan-ruangannya, mendengar paparannya dari tim ESQ Business School, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diperbaiki lagi yah," ucap Penny.
<more>
Karena menurutnya, Perpustakaan itu harus bagus terutama dari segi Sumber Daya Manusia, Organisasi, Koleksi. Tak hanya itu, Perpustakaan ini juga harus banyak keunikan-keunikan sebagaimana visi dan misi perpustakaan ESQ Business School.
"Sebenarnya saya sudah tahu tentang kampus ESQ Business School ini ketika saya mengikuti training ESQ yang dipandu langsung oleh Pak Ary Ginanjarnya. Beliau pernah membimbing saya dan teman-teman lembaga," ungkap Penny, yang ternyata Alumni ESQ juga.
Pasca penilaian dan segala saran diterima oleh tim pustakawan ESQ Business School. Fahru selaku koordinator perpustakaan ungkapkan perasaannya.
"Rasanya tentu senang karna kita baru pertama kali melakukan akreditasi, dan alhamdulillah ini hasilnya baik.
Terlebih lagi, akreditasi perpustakaan ESQ Business School mendapat tanggapan yang positif dari para asesor," ungkap Fahru.
Lebih lanjut, "Saran perbaikan dan masukan dari para asesor sangat membantu. Sehingga bisa menjadi motivasi dan landasan untuk perpustakan ESQ Business School untuk meningkatkan kualitas serta sarana dan prasarananya. Agar dapat memenuhi standarisasi perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia.”
"Dengan harapan, nantinya kami bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi," kata Fahru.
Pria lulusan Universitas Indonesia itu juga berharap bahwa 2-3 tahun ke depan adanya peningkatan fasilitas di perpustakaan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Tentunya, hal ini bisa lebih cepat terealisasikan jika mendapat dukungan penuh dari pimpinan bersama jajarannya."