NEWS
ESQNews.id, JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menggelar program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Angkatan 68 di Ruang Dwiwarna Purwa Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Februari 2025. Dan turut mengundang motivator nasional Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian untuk memberikan Training ESQ.Sebelumnya, Gubernur Lemhannas Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, membuka program tersebut. Ace berharap P4N dapat menghasilkan sosok negarawan. P4N ini akan digelar hingga 6 bulan mendatang. Ace mengatakan para peserta disiapkan menjadi pemimpin nasional dan memiliki sikap negarawan."Saudara-saudara akan diintegrasikan di lembaga ini guna dipersiapkan menjadi kader pimpinan tingkat nasional yang berpikir komprehensif, integral, holistik, integratif, dan profesional serta memiliki watak moral dan etika kebangsaan dan berkarakter negarawan," kata Ace Hasan."Serta dapat menyumbangkan pemikiran solutif dan inovatif guna mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045," ujar Ace.P4N menjadi upaya Lemhannas RI dalam rangka mempersiapkan dan memantapkan kader pemimpin tingkat nasional yang bermoral, beretika, dan berkarakter negarawan, berwawasan kebangsaan.Selain itu, program ini juga mengasah kemampuan berfikir strategis para kader, menanamkan pemahaman geopolitik dan geostrategi, mengasah kesadaran tentang pentingnya ketahanan nasional dan menjadi pemimpin yang inovatif dan relevan dengan tantangan global.Melalui program P4N Lemhannas RI, peserta yang terdiri dari 110 orang berasal dari TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Provinsi, Organisasi Masyarakat dan Perwakilan dari Negara Sahabat (Timor Leste, Yordania, Singapura, India dan Malaysia) dapat mengembangkan kemampuan analisis, kepemimpinan, serta pemahaman yang mendalam tentang berbagai isu kebangsaan dan memahami perubahan lanskap geopolitik global.Ace yang didampingi oleh Deputi Pendidikan (Marsda TNI Andi Heru Wahyudi) dan Diropsdik (Brigjen TNI Djaenudin Selamet) mengatakan tanggapannya setelah mendapatkan sesi dari Ary Ginanjar."Saya ingin menyampaikan rasa bangga atas pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Ary tentang ESQ yang dilaksanakan di Lemhannas, yang merupakan bagian dari proses awal pendidikan bagi calon pimpinan nasional.Kegiatan ini memberikan pencerahan kepada peserta untuk bisa mempersiapkan mentalitas dan kemampuan untuk dapat mengikuti proses pendidikan selanjutnya. Kemampuan Dr. Ary dalam menyampaikan materi tentang bagaimana seharusnya seorang pemimpin dan bagaimana pemimpin mengelola berbagai keragaman, serta niat di dalam proses membentuk kapasitas diri yang disampaikan oleh Dr. Ary tentu akan membuka terlebih dahulu hati dan pikiran para calon peserta.Maka diharapkan tentu dengan diberikan wawasan, pengetahuan dari awal, ini akan memberikan satu awal yang baik bagi seluruh peserta pendidikan ini di Lemhannas dengan berbagai latar belakang dari peserta yang berbeda-beda, akan menyatukan persepsi mereka, akan menyatukan niat mereka, dan dapat mengidentifikasi berbagai talent apa yang sesuai dengan karakter mereka masing-masing.Di bawah penjelasan yang disampaikan oleh Bapak Dr. Ary Ginanjar tentu kita harapkan para peserta bisa membuka hati dan pikirannya, memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat mengikuti pendidikan kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia."Sesi Paparan Materi dari Ary Ginanjar"Jadi saya akan memberikan tiga saja untuk jadi pemimpin tingkat nasional yaitu mengatur energi (managing energy), membangun fondasi, dan leadership terkini.Energi para pemimpin itu sangat berpengaruh ke anak buah dan sekitar. Maka yang pertama, tujuan kita adalah menggerakkan bangsa Indonesia dengan positive energy. Dari sabang sampai merauke.Membangun energi itu dengan cara lakukan Gerak, Kata dan Fokus ke hal yang positif. Hal menarik atau hal indah yang bisa membangkitkan spirit kita. Lalu yang kedua adalah fondasi. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia telah menetapkan Core Values BerAKHLAK dan Employer Branding Bangga Melayani Bangsa bahkan sudah masuk UUD.Dan terakhir adalah gaya kepemimpinan atau leadership. Kita tahu saat ini berada di Gig Era atau Leadership Gig Era. Sebuah zaman serba tidam pasti, cepat berubah, teknologi semakin canggih dengan AI. Untuk itu, kita memerlukan pemimpin yang 5A.5A adalah pemimpin yang memiliki 5 Agility, change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apapun, mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apapun, people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapapun, learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun.Dan pemimpin yang hebat, pemimpin kelas dunia selalu punya grand why. Pemimpin kelas dunia punya alasan besar kenapa saya harus menjadi pemimpin. Ada tiga alasan yakni strong why (penghasilan, gaji), big why (jabatan, relasi), grand why (kontribusi, pengabdian kepada Tuhan). Jadi tingkat pangkat kedudukan jabatan Anda tergantung dengan seberapa besar why Anda. Semua tergantung dari niat kita.Itulah fondasinya, lalu ditambah dengan memegang teguh nilai nilai dasar BerAKHLAK. Dikukuhkan dengan 2 tiang yakni pemikiran yang harus growth mindset (berpikiran positif, memikirkan solusi bukan problem) dan ditambah dengan mengetahui potensi karakter diri serta tim dengan life tools TalentDNA. Dilengkapi dengan cara berkomunikasi yang baik dan bisa dimengerti (communication skill).Kemudian, gaya kepemimpinan untuk hadapi Gig Era yakni dengan Ambidextrous Leadership. Pemimpin ambidextrous adalah mereka yang mampu menangani dua aspek yang berlawanan secara efektif: menjalankan operasi bisnis saat ini dengan efisien (exploitation) sambil juga secara proaktif mencari inovasi dan pertumbuhan (exploration).Beberapa prinsip yang dapat membantu pemimpin dalam menghadapi tantangan VUCA atau Gig Era: Ketahanan dan Adaptabilitas, Visi yang Jelas dan Komunikasi: Kolaborasi dan Pemberdayaan, Fleksibilitas Strategis: Inovasi Terbuka. Untuk itulah, para pemimpin atau leader saat ini wajib memiliki tiga keahlian sekaligus yaitu: managerialship, leadership dan entrepreneurship.TestimoniDuyan Dayani, perwakilan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan Iceu dari Sumbar mengatakan, "Jadi kita dulu sama Bapak Ary ketemu saat zaman masih gadis, sekarang saya sudah ketemu Bapak lagi sudah zaman saya punya anak yang sudah kuliah.Dan kerennya Bapak auranya masih begitu ketemu positif banget. Bapak masih tetap mengajarkan kita hal-hal yang baik, positif dan energi itu mengalir ke kita. Selalu seperti itu kalau ketemu Bapak, harapannya tentu ini tidak hanya di kita, namun juga orang-orang yang ada di sekitar Bapak bisa seperti itu dan kami pun bisa menularkan itu kepada orang banyak.Nah untuk di Lemhannas kali ini kita alhamdulillah ketemu guru kita lagi dan semoga bisa menjadi pemimpin nasional di masa depan yang memiliki optimis sebagai pemimpin negara masa depan gitu."Suleyman al-Momani, dari Jordania menuturkan dalam bahasa Inggris yang pada intinya ia berkata, "Hari ini kita memiliki hal yang menarik dan menyenangkan dengan lekturnya dari Pak Ary Ginanjar.Beliau memberi kita informasi yang sangat baik tentang kepemimpinan, tentang nilai, bagaimana menjadi pemimpin yang baik di masa depan dan bagaimana memimpin grup dan mencapai mereka dari visi, pesan hingga mencapai target.Jadi kita memiliki waktu yang menarik hari ini, kita menikmatinya dan mengambil banyak informasi yang baik dan informasi baru hari ini. Jadi terima kasih banyak untuk Indonesia dan juga yang mempersiapkan untuk lekturnya."Peserta lainnya menyatakan, "Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Mr. Ary, yang pertama untuk mendapatkan energi, yang kedua untuk fondasi, dan yang ketiga untuk leadership.Bagaimana kita mendapatkan Grand Why untuk menghadapi setiap tantangan di kehidupan kita yang akan datang. Semua ilmu itu dapat kita terapkan dan dapat bermanfaat bagi banyak orang sehingga membuat generasi Indonesia semakin bagus menuju Indonesia Emas 2045.Sebelumnya saya juga sudah pernah mengikuti pelatihan leadership, tapi kelebihan daripada ESQ kita lebih memahami secara detail dan juga kita lebih mendapatkan ilmu bagaimana kita menjadi agen perubahan untuk yang terkecilnya keluarga, lalu lingkungan pekerjaan, juga masyarakat yang lebih luas lagi."Sally menyampaikan, "Saya berasal dari Kadin Indonesia, dari Lemhannas RI. Hari ini saya sangat senang sekali bisa mengikuti pelatihan ESQ, di mana saya mendapatkan satu ilmu, yaitu kita mengubah cara kepemilikan kita bukan hanya dari sekedar intelektual, emosional, namun ada satu hal yang paling penting yaitu spiritual di mana itu terangkum dalam namanya Grand Why.Adapun manfaat dari sini kita dapat menjadikan gaya kepemilikan kita itu sesuai dengan DNA talent yang telah dilakukan. Jadi, itu akan mencocokkan di mana sih dan apa saja sih yang cocok dengan pribadi kita. Nah, itulah berasal dari DNA talent tersebut."Kolonel Agustatius Tepu mengatakan, "Banyak hal, banyak motivasi yang saya dapatkan hari ini. Yang pertama adalah menguatkan saya kembali, selalu memberikan energi positif. Energi positif kepada diri saya sendiri, kepada orang lain. Di manapun saya berada, saya selalu memberikan motivasi, memberikan semangat, memberikan kekuatan kepada lingkungan saya.Di samping itu terkait dengan kepemimpinan, Pak Ary juga memberikan motivasi pada saya bagaimana kita menjadi pemimpin. Tidak hanya melihat diri kita sendiri, tapi bagaimana kita memanage bawahan kita, melihat potensi-potensi yang ada sehingga kita bisa menempatkan bawahan kita pada tempat-tempat yang dibutuhkan.Hari ini motivasi yang luar biasa, dimana motivasi yang diberikan ini tidak hanya sekedar kata-kata, tapi juga ada ilmiah, ada kajiannya, ada pengalamannya, dan juga ada kaitannya dengan psikologi, psioterapi, dan lain sebagainya. Ini adalah motivasi yang sungguh luar biasa yang pernah saya ikuti."Ade Agustina berkata, "Dengan mengikuti pelatihan ESQ ini sebagai salah satu mata ajar dalam pendidikan P4N. Saya merasa bahwa potensi diri memang perlu digali. Dan bisa menjadi pimpinan yang visioner ke depannya."Kolonel Supana menyampaikan, "Setelah mengikuti pelatihan ESQ ini, sangat luar biasa sekali yang kami dapatkan, materi yang diberikan oleh Bapak Ary sangat-sangat bermanfaat, dan ini baru pertama kali diberikan, dan mungkin beberapa tahun yang lalu saya mengikuti pendidikan ini belum pernah dilaksanakan seperti ini.Harapan kami ini bisa dikembangkan terus, sehingga untuk menyiapkan calon-calon pemimpin tingkat nasional yang akan datang bisa lebih baik lagi. Dan mungkin harapan kami juga waktunya bisa ditambah, bukan hanya satu hari, mungkin biar lebih lengkap, karena tadi ada beberapa yang masih harus disampaikan, mungkin dua atau tiga hari untuk bisa lebih perdalam dengan apa yang telah disampaikan Pak Ary tadi."