ESQNews.id, JAKARTA - CEO Bukalapak, Ahmad Zaky terkejut setelah salah satu twitnya dinilai mengandung unsur dukungan politik kepada salah satu calon. Padahal, Ahmad Zaky dalam twitternya sudah memberikan konfirmasi kepada netizen bahwa twit yang dimaksud mencantumkan frasa 'presiden baru' merupakan dukungannya kepada presiden terpilih kelak, siapa pun yang terpilih.
"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulis dia dalam twitnya, Kamis (14/2).
Ahmad Zaky pun menjelaskan tujuan tweetnya tersebut untuk menyampaikan fakta dalam 20 sampai dengan 50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi riset dan SDM kelas tinggi. Hal tersebut perlu untuk bersaing dengan negara lain.
"Kebiajak serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju," kata dia.
Ahmad Zaky kemudian meminta maaf kepada pendukung salah satu paslon yang merasa tersinggung atas pernyataannya tersebut. Dia mengatakan tidak pernah ada maksud untuk memberikan pernyataan dukungan kepada salah satu calon.
Sebelumnya, beredar twit Ahmad Zaky yang sekarang sudah dihapus. Twit tersebut berisi tentang perbandingan dana riset negara-negara lain ketimbang Indonesia untuk menyongsong Era Industri 4.0
"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kayak gini (2016, in USD)
1. US 511B
2.China 451B
3.Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24. Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B
Mudah2an presiden baru bisa naikin." Tulis dia di twitter.
Twit tersebut memicu berbagai komentar dari netizen. Netizen yang merasa keberatan membuat gerakan tagar #UninstallBukalapak.