From @abun_nada
Hari ini, sebagian orang tua sudah sibuk mencarikan
pesantren untuk anak-anak mereka. Jadi teringat beberapa tahun lalu saat
masih menjadi kepala sekolah di sebuah pesantren di Yogyakarta.
Tahun
ajaran baru menjadi momen yang membahagiakan bagi saya. Sebab, awal
tahun adalah masa-masa pembentukan pola. Saat itulah kreativitas dan
kekompakan tim menemukan tantangannya.
<more>
Yang kami lakukan pada
waktu itu sederhana. Pertama, membuat anak-anak merasa nyaman dan betah
di lingkungan barunya. Kemudian, kita lakukan rangkaian program
modifikasi perilaku untuk menanamkan adab-adab harian kepada mereka.
Alhamdulillah,
program itu berjalan efektif dengan segala keterbatasan, kekurangan,
dan kelebihannya. Saya pribadi merasa cukup senang melihat hasilnya. Itu
dulu, sekitar lima tahun yang lalu....
Sekarang, saya di
sini, sibuk dengan tulisan dan ilustrasi. Izinkan saya berbagi kenangan
ini, agar tidak beku dan musnah tanpa arti. In syaa Allah, beberapa
postingan ke depan, saya akan sharing rangkaian program modifikasi
perilaku santri yang dulu saya desain dengan mengambil referensi dari
sana sini. Khususnya insight dari membaca sejarah hidup Nabi, plus ilmu
yang pernah saya tekuni semasa kuliah di fakultas psikologi. Semoga
dapat menjadi inspirasi....
Saya awali modifikasi perilaku
santri dengan memberikan gambaran kepada mereka tentang pengaruh dosa
dan amal shalih. Saya sajikan melalui aktivitas. Konon, anak-anak usia
awal SD masih dalam fase kognisi operasional konkrit. Artinya, penyajian
pelajaran akan lebih mudah dipahami mereka ketika dihadirkan secara
nyata di hadapannya. Sebab, pada fase ini, umumnya mereka masih
kesulitan memahami penjelasan yang konseptual, apalagi abstrak.
Kami
awali dengan penjelasan tentang dosa dan amal shalih, karena ini sangat
berguna untuk menertibkan mereka pada tahap-tahap selanjutnya....