Jumat, H / 29 Maret 2024

Rapor Implementasi AKHLAK di BUMN

Senin 01 Feb 2021 11:27 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ary Ginanjar Agustian sang Founder ESQ Group

Foto: dok. ESQ






ESQNews.id, JAKARTA - Budaya kerja atau core values AKHLAK tak hanya digaungkan, namun diukur juga sejauh mana implementasinya. Awal Februari ini, ACT Consulting yang membantu Kementerian BUMN menyusun panduan perilaku dan sekaligus melakukan assesment-nya, telah menerbitkan hasil kajiannya selama satu semester sejak AKHLAK diluncurkan pada Juli 2020. 

Laporan Pertama adalah Prosentase BUMN yang Sudah dan Belum Melakukan Pengukuran & Pemetaan Budaya Kerja AKHLAK. Saat ini, baru 17 BUMN atau setara dengan 16% yang sudah melakukan pengukuran indeks kesehatan budaya AKHLAK.



Tahapan pertama ini sangat penting mengingat transformasi budaya harus dimulai dengan memahami situasi dan kondisi budaya yang ada dan berjalan saat ini. Sebagaimana dipaparkan oleh Founder ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian bahwa kita tidak akan mampu memanage sesuatu yang tidak diukur. Lalu apa saran yang diberikan?

“Perlu menjadi standard yang diilakukan oleh semua BUMN agar memiliki baseline dalam pembangunan budaya AKHLAK. Ibarat dokter yang akan melakukan tindakan pada pasien, ia memerlukan data-data yang diperlukan dari laboratorium,” ujarnya pada ESQNews.id pada Senin (01/02/2020).



Laporan Kedua adalah Rata-rata Indeks Kesehatan Budaya AKHLAK pada 17 BUMN. Didapatkan rata-rata Indeks Kesehatan Budaya Kerja BUMN adalah 58.4% atau CUKUP SEHAT dan berada pada kategori B, namun memiliki beberapa isu yang harus diperbaiki. Untuk itu perlu intervensi yang terukur, terencana dan komprehensif sesuai kesimpulan dan analisis hasil pengukuran & pemetaan, agar bisa menjadi SEHAT atau A.



Laporan Ketiga adalah Rata-rata Indeks Implementasi AKHLAK pada 17 BUMN.  Didapatkan rata-rata indeks Implementasi AKHLAK adalah 37.7% atau RENDAH, berada pada kategori C.



Pegawai kadang-kadang mengimplementasikan AKHLAK dalam perilaku kerja sehari-hari dan tingkat implementasi AKHLAK pada organisasi masih rendah.

Menurut Ary Ginanjar agar terjadi peningkatan di tahun 2021, perlu dilakukan langkah kongkrit agar dapat mengatasi hal di atas. Salah satu saran yang diberikan adalah intervensi implementasi AKHLAK, agar para pegawai konsisten melaksanakan AKHLAK baik dalam perilaku keseharian maupun dalam mengemban tugas di instansi masing-masing.

Laporan Keempat adalah Rata-Rata Indeks Implementasi keenam nilai AKHLAK yaitu  Amanah – Kompeten –Harmonis – Loyal – Adaptif – Kolaboratif pada 17 BUMN. Ditemukan bahwa Rata-rata Indeks Implementasi rendah adalah  HARMONIS (31,7%) dan yang paling rendah adalah LOYAL (29,3%). 

Data ini cukup menarik mengingat LOYAL adalah salah satu nilai yang paling ditekankan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat peluncuran AKHLAK. Meskipun saat itu belum dilakukan assessment, Erick mengatakan bahwa menanamkan loyalitas pada Bangsa Indonesia sangatlah penting bagi seluruh awak BUMN. 

“Penyebab terjadinya marak korupsi di BUMN adalah karena kurangnya nilai loyalitas pada Bangsa,” paparnya saat itu.

Untuk mengatasi hal tersebut, Ary Ginanjar yang baru saja meluncurkan buku AKHLAK bersama Erick Thohir menyarankan perlunya segera dilakukan internalisasi nilai LOYAL dan HARMONIS. Diperlukan internalisasi melalui training-training yang tidak saja bersifat kognitif namun menyentuh aspek emosi dan spiritual sehingga tertanam dalam belief system dan tercermin dalam melaksanakan tugas di bidang pekerjaannya masing-masing.



ACT Consulting secara reguler akan menerbitkan hasil pengukuran implementasi AKHLAK di BUMN. Menurut Dwitya Agustina, expert dalam bidang transformasi budaya di ACT Consulting, pengukuran dilakukan  dengan menggunakan metode yang teruji dan berkelas internasional.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA