Jumat, H / 29 Maret 2024

Pemuda Sang Penggerak Zaman

Sabtu 08 Jun 2019 08:28 WIB

Source :ESQ Magazine

ilustrasi

Foto: futuready

Terhenti sudah sejarah kelam sepanjang 22 tahun. Pelakunya 11 anak muda. Mereka bertarung spartan selama 120 menit plus adu penalti yang menegangkan. Skor akhir 7-6 terpampang di papan skor Stadion Deltras Sidoarjo, Ahad (22/9) malam. Dan Indonesia mentahbiskan diri sebagai juara Piala AFF U-19.

Kali terakhir Timnas Indonesia menjadi juara di ajang resmi adalah pada Sea Games 1991 di Manila, Filipina dengan meraih emas. Lebih dari dua dekade tak ada prestasi yang direguk tim sepakbola nasional di tingkat ASEAN. Tak ada piala yang mampir ke negeri ini.  Sudah lima kali Timnas senior berhasil ke final Piala AFF, tapi selalu kandas. Hingga akhirnya penantian panjang itu berakhir berkat perjuangan luar biasa anak-anak muda. Usia mereka di bawah 19 tahun.

Inilah untuk kesekian kalinya sejarah bangsa ini ditorehkan oleh anak-anak muda.Dulu, Sumpah Pemuda lahir dari kegelisahan anak-anak muda terhadap kondisi bangsa. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pun tak dapat dilepaskan dari peran pemuda. Melihat tokoh-tokoh nasional belum juga mendeklarasikan kemerdekaan, anak-anak muda kemudian menculik Soekarno dan dibawa ke Rengasdengklok. Mereka mendesak Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Tahun 1966, aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) menumbangkan Orde Lama.Lalu lahirlah Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Dan tahun 1998, giliran Soeharto dilengserkan anak-anak muda dengan aksinya menduduki Gedung DPR/MPR dan melahirkan Orde Reformasi.

Anak muda memang sangat identik dengan tinta emas sejarah. Mereka seakan ditakdirkan oleh sang Pencipta untuk memunculkan langkah-langkah besar peradaban. Mereka adalah agent of change. Hitam putihnya sejarah peradaban terletak di tangan anak-anak muda. Itu sudah terbukti jauh sebelum sebuah negara bernama Indonesia lahir. Mari kita menoleh ke belakang sejarah Islam. Simaklah data-data menakjubkan berikut ini:

Usamah bin Zaid  dipercayaRasulullah memimpin pasukan melawan Romawi di usia 17 tahun!

Muadz bin Jabal diperintahkan Rasulullah untuk menjadi qadhi (Hakim) di Yaman pada usia 20 tahun!

Abdullah bin Abbas diikut sertakan oleh Khalifah Umar bin Khattab duduk berunding bersama pembesar shahabat dalam memutuskan perkara-perkara besar di usia 14 tahun!

Muhammad bin al Qasim ats Tsaqafy memimpin pasukan dalam penaklukan Hindia di usia 17 tahun!

Umar bin Abdul Aziz menjadi gubernur Madinah pada umur 25 tahun!

Abdurrahman Ad Dakhil berhasil mendirikan daulah Bani Umayyah di Andalusia pada umur 25 tahun!

Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstatinopel (Istanbul sekarang) di usia 21 tahun!

Pertanyaan besarnya: mengapa anak-anak muda selalu menjadi penggerak zaman?

Secara psikologis, pemuda memiliki jiwa pemberontak, revolusioner, kritis, inisiatif, dan kreatif serta anti kemapanan. Mereka tak ragu-ragu untuk bersuara lantang ketika melihat ketidakadilan terlihat di sekitarnya. Mereka tak segan untuk melawan saat kezaliman merajalela. Mereka tak segan memberontak ketika kesewenang-wenangan terjadi.

Dalam Islam, kisah anak-anak muda yang memberontak diabadikan dalam al-Qur’an.

1). Nabi Musa  seorang anak muda yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai.”Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).

2) Nabi Ibrahim yang memberontak terhadap kelakuan Raja Namrudz . “Mereka berkata: ‘Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? sungguh dia termasuk orang yang zalim, Mereka (yang lain) berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala) ini , namanya Ibrahim.” (QS.Al¬-Anbiya, 21:59-60).

3) Ashabul Kahfi, kisah tujuh anak muda yang ditidurkan Allah di dalam sebuah gua. “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka; dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri, lalu mereka berkata: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia, sungguh kalau berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).

DR.Yusuf Qardhawi memberi ibarat terhadap pemuda seperti jam 12. Saat jam tepat berada di pukul 12.00, matahari tepat berada di atas kepala. Matahari bersinar paling terang dan paling panas saat itu.Itulah sosok pemuda. Dibandingkan anak kecil dan dewasa atau orangtua, maka pemuda memiliki keunggulan yang tak dimiliki oleh yang lain. Seluruh kenikmatan Allah seolah terkumpul pada saat usia muda. Sehingga tak mengherankan jika sejarah-sejarah besar lahir dari rahim anak muda. Seperti yang dilakukan 11 anak muda Indonesia saat menjungkalkan Vietnam dan menghapus masa-masa kelam sepakbola di Tanah Air. (Wyn)


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA