Jumat, H / 29 Maret 2024

Orang Tua Sahabat Anak (2)

Sabtu 15 Feb 2020 07:21 WIB

Reporter :Redaksi

Ilustrasi

Foto: coverfox.com

ESQNews.id, JAKARTA - Perhatikan, ada perbedaan yang sangat mendasar antara mendidik dengan memarahi. Mendidik adalah tindakan sadar, terencana dan terprogram, untuk membawa anak menuju kondisi yang lebih baik. Sedangkan memarahi adalah ledakan atau luapan emosi sesaat, yang tidak terprogram dan tidak dengan kesadaran. Boleh memberi hukuman jika anak melakukan kesalahan, namun bukan dengan kemarahan. Menghukum dilakukan dengan landasan cinta dan kasih sayang.


Sebaliknya, berikan pujian dan penghargaan untuk setiap keberhasilan yang diraihnya. Agar ia merasa diterima, dihargai, dicintai dan lebih termotivasi. Menjadi sahabat artinya berani bersikap jujur. Tidak hanya menyenangkan hati anak-anak, tetapi juga berani menyatakan kesalahan, sekaligus membantu memperbaiki kesalahan atau kekurangan mereka. Sampaikanlah kelebihan dan kekurangan anak dengan jujur. Tetapi dengan cara yang membuatnya mengerti dan tidak merasa disakiti.


3. Berikan Kepercayaan terhadap Anak


     Sebagai sahabat, hendaknya para orang tua bisa memberikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba melakukan sendiri hal-hal yang ingin dilakukannya. Selama tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Cara ini akan menumbuhkan kepercayaan diri anak, tidak selalu bergantung kepada orang lain, merasa dihargai dan bisa mandiri.


Kadang orang tua terlalu preventif, sehingga anak-anak terkekang kebebasan dan kreativitasnya. Terlalu banyak larangan di rumah yang membuat anak merasa tidak dipercaya.


Sebaliknya, ada pula orang tua yang terlalu permisif. Sehingga anak-anak terlarut dalam kebebasan tanpa batas. Mereka berpesta-pora dalam aneka kesenangan yang menyesatkan dan memabukkan. Yang diperlukan adalah sebuah kepercayaan timbal balik antara orang tua dengan anak. Kepercayaan orang tua tidak akan disalahgunakan anak. Sebaliknya kondisi orang tua juga harus bisa dipercaya anak.


<more>


4. Jadilah Teladan bagi Anak


    Ayah dan ibu hendaknya mampu menjadi teladan bagi anak-anak. Menjadi sahabat, artinya harus memberikan nasehat secara bijak untuk mengarahkan anak menuju kebaikan. Nasehat kebaikan itu baru memiliki makna dan diterima anak, apabila mereka mengetahui orang tua memang layak menjadi teladan dalam kebaikan. Anak-anak akan merasa nyaman ketika memiliki orang tua yang bisa ditiru.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA