Jumat, H / 29 Maret 2024

Orang Tua Perlu Ajarkan Anak Mengelola Keuangan Sejak Dini

Jumat 01 Feb 2019 14:41 WIB

Source :www.forbes.com

Orang tua yang memegang tangan anaknya (Ilustrasi)

Foto: Freepik

ESQNews.id, Keterampilan mengelola keuangan tidak hanya penting bagi seorang yang bekerja sebagai akuntan, tapi juga perlu dipelajari oleh setiap orang. Pengelolaan keuangan sangat penting dipelajari, sebab keterampilan finansial sangat berfungsi sebagai navigasi kehidupan. Jika Anda adalah orang tua yang memiliki anak, maka pengetahuan tentang pengelolaan keuangan perlu juga diajarkan kepada anak, karena sekolah belum tentu mengajarkan pengetahuan tersebut.

Seorang penulis buku terlaris New York Times, Get a Financial Life bernama Beth Kobliner yang juga merupakan anggota Dewan Penasihat Presiden memaparkan bagaimana memberikan pelajaran tentang keuangan sesuai usia untuk anak-anak. 

Kobliner mengatakan bahwa anak-anak usia tiga tahun dapat memahami konsep keuangan seperti menabung dan membelanjakan uang. Sebuah laporan dari para peneliti di University of Cambridge yang ditugaskan oleh Layanan Pensihat Keuangan Kerajaan Inggris mengungkapkan bahwa kebiasaan menabung dan membelanjakan uang pada anak-anak terbentuk sejak usia 7 tahun.

Semakin cepat orang tua memulai dalam mengajarkan pengelolaan uang harian, maka akan semakin baik bagi anak-anak. Orang tua adalah pengaruh nomor satu pada perilaku keuangan anak-anak, jadi tergantung kepada kita bagaimana membangkitkan generasi untuk menjadi seorang konsumen, investor, penabung, atau pemberi. Di bawah ini adalah pelajaran tentang keuangan paling banyak untuk dipelajari di setiap usia.

  • Tahap usia 3-5 tahun

Pelajaran : Menunggu ketika ingin membeli sesuatu

Anak-anak di usia ini perlu belajar bagaimana jika mereka benar-benar menginginkan sesuatu, mereka harus menunggu dan menabung untuk membelinya. 

Pada prinsipnya ketika mengajarkan kepada anak maka kita tidak boleh langsung memberikan segala hal yang ia minta, terlebih barang atau benda yang diinginkannya tersebut terlalu dini untuk dimiliki. Sebagai orang tua, Anda perlu memberikan pengertian kepada anak bahwa hal yang diinginkannya belum menjadi kebutuhannya dan hanya akan membuang-buang uang saja. 

  • Tahap usia 6-10 tahun

Pelajaran : Membuat pilihan bagaimana harus menggunakan uang 

Pada usia ini, penting untuk menjelaskan kepada anak Anda, "Uang terbatas dan penting untuk membuat pilihan yang bijak, karena begitu Anda menghabiskan uang yang Anda miliki, Anda tidak akan memiliki lebih banyak untuk dibelanjakan," kata Kobliner. Sementara pada usia ini, Anda juga harus mengikuti kegiatan seperti menabung, belanja dan berbagi kepada yang membutuhkan, serta penetapan tujuan, Anda juga harus mulai melibatkan anak Anda dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih dewasa.

  • Tahap usia 11-13 tahun

Pelajaran : Semakin cepat menabung, semakin cepat juga mendapatkan hasil

Pada usia ini, Anda dapat beralih dari gagasan menabung untuk tujuan jangka pendek ke tujuan jangka panjang. Perkenalkan bagaimana konsep kebutuhan jangka panjang yang perlu direncanakan sedari dini. Agar kelak, ketika terjadi sesuatu hal dan membutuhkan uang, maka kita bisa menggunakan uang hasil tabungan jangka panjang sebelumnya.

  • Tahap usia 14-18 tahun

Pelajaran : Membandingkan biaya perguruan tinggi dengan kualitas yang didapat

Usia 14-18 adalah masa ketika anak-anak mulai merencanakan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Orang tua perlu menjadi pembimbing dalam memilih Perguruan Tinggi serta kualitas yang didapat. Akan tetapi, jangan biarkan label harga mengecilkan hati anak Anda. Jelaskan berapa banyak lulusan perguruan tinggi yang berpenghasilan daripada orang-orang tanpa gelar sarjana, menjadikannya investasi yang berharga.

Selain mengajarkan Anda bagaimana mengelola keuangan, ajarkan juga kepada mereka bagaimana menghasilkan uang untuk bisa menghidupi dirinya. Selain bekerja di kantor atau perusahaan, Anda juga bisa mengajarkan anak bagaimana menjadi seorang pengusaha walaupun mungkin Anda bukanlah seorang pengusaha. Tanamkan mindset bahwa untuk bisa menjadi seorang yang memiliki penghasilan, menjadi seorang pengusaha juga adalah hal yang luar biasa, terlebih seorang pengusaha bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. 



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA