Kamis, H / 28 Maret 2024

Menyelesaikan Masalah dengan Bahasa (Bagian 1)

Rabu 01 Apr 2020 08:21 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Ilustrasi

Foto: Buku Mendidik Karakter dengan Karakter yang ditulis oleh Ida S. Widayanti

ESQNews.id, JAKARTA - Seorang anak perempuan berusia lima tahun ditanya oleh ibunya, apakah di sekolah barunya ia masih suka menangis?


“Kalau ingin sesuatu, kan kita bisa bicara, Ummi! Kata Bu guru, menangis itu bahasanya adik bayi!” ujar sang anak yang bernama Aisha.


Aisha sudah memahami bahasa sebagai alat komunikasi dan cara untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan tersebut terus dibangun, baik oleh ibu maupun gurunya.


Sehingga pada usia enam setengah tahun kemampuannya sudah makin meningkat.


<more>


Suatu hari, kakak laki-laki Aisha yang berusia Sembilan tahun mogok mengaji. Alasannya, teman mengajinya suka kasar dan main fisik. Terakhir, temannya itu menggunakan sarung menarik leher kakak Aisha sehingga hampir tercekik.


Setelah ayah dan ibunya berdiskusi, kakak Aisha sementara diizinkan untuk berhenti mengaji. Karena khawatir terjadi bullying sehingga dapat berpengaruh buruk. Ayah dan ibu Aisha ingin menyelesaikan masalah itu, dengan berbicara pada orangtua anak tersebut, tapi mereka khawatir terjadi salah paham.


Keesokan harinya, sebuah SMS muncul di layar HP ibu Aisha, "Assalamualaikum, aku dapat info dari Aisha tentang apa yang dilakukan Anandaku. Maaf ya Bu. Alhamdulillah, aku dapat infonya, jadi bisa segera diurus. Wassalam.”


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA