Kamis, H / 28 Maret 2024

Mengepakkan Sayap Bisnis dengan Empati

Sabtu 01 Jun 2019 08:52 WIB

Source :ESQ Magazine

Elang Gumilang

Foto: dcc

ESQNews.id - Muda, pintar, dan kaya. Mungkin itu kata-kata yang akan keluar jika melihat profil dari anak muda yang bernama Elang Gumilang. Diusianya yang masih sangat muda, Elang telang menjadi direktur utama sekaligus pemilik perusahaan properti.

Apa sebenarnya kunci kesuksesan Elang? Ia mengungkapkan empati adalah rahasia kesuksesan yang diraihnya. Empati yang selama ini  seolah hanya dianggap soal kemanusiaan atau pekerjaan sosial, menurutnya itu sesungguhnya sumber kekuatan. Jika para pengusaha properti berfokus pada orang kelas menengah keatas, kesuksesn Elang justru karena empati dan kepeduliannya pada kalangan bawah. Ia mengkhususkan membangun properti bagi mereka yang kurang mampu dan ribuan rumah telah ia bangun.


Saat belajar ilmu bisnis di sekolah, orientasi kita pasti pada uang.
Menurut Elang hal tersebut malah akan membuat kita gagal. “Jika ingin berbisnis,
maka kita harus memikirkan apa manfaat bisnis kita bagi masyarakat?
Karena orang yang paling mulia adalah orang yang paling bermanfaat,” ujarnya.

Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi IPB ini
tidak ingin memberatkan para konsumen yang membutuhkan tempat
berteduh ini. Ia menerapkan uang muka serta cicilan yang sangat ringan,
karena bukan hanya keuntungan semata yang ia cari.
“Saya kadang tanya ke orang, bapak rumahnya dimana? Rumah saya
di gerobak itu. Ini adalah semangat kita bahwa bisnis bagian dari
pengabdian dan ibadah, bukan uang yang didulukan. Uang adalah dampak
dari apa yang kita hasilkan dan usahakan,” ungkap Wirausaha Muda
Mandiri terbaik Indonesia 2007 ini.

Sebelum terjun dibisnis properti, putra dari H. Enceh dan Hj.Priani
ini pernah menjalani berbagai bisnis. Seperti berdagang donat
keliling, jualan sepatu, lampu, dan minyak goreng keliling. Walau
berasal dari keluarga yang berkecukupan, tidak membuatnya jengah melakoni hal
tersebut.



“Meski menjadi tukang minyak goreng, tapi saya tetap bermimpi besar
untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Di situ paham, hal yang paling
mahal adalah harapan. Menurut saya, tantangan itu bukanlah sesuatu
yang harus kita takuti. Tetapi itu adalah bonus dari Allah yang
membuat kita lebih berkualitas dari hari ke hari,” tandasnya.



Pemuda kelahiran Bogor , 6 April 1985 telah mengepakkan sayap bisnis
sejauh yang ia bisa, dan terbang setinggi yang dapat ia capai lewat
Elang Group. Omset yang diraihnya kini mencapai puluhan bahkan ratusan
miliar dan banyak menampung sumber daya manusia.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA