Kamis, H / 18 April 2024

Masalah Pangan di Pedalaman

Rabu 16 Oct 2019 09:52 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: newsclick.in


“Our Actions are Our Future, A Zero Hunger World by 2030 is Possible” Tema kali ini yang diangkat oleh FAO.


ESQNews.id, JAKARTA – Hari Pangan Sedunia juga merupakan sebuah momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan.


Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada konferensi tersebut dan mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia.


Hal ini telah diperhatikan setiap tahun di lebih dari 150 negara, meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.


<more>


Sejak 2012, indeks ketahanan pangan Indonesia meningkat. Menurut Global Food Security Index (GFSI), Indonesia mengalami kenaikan dari 46,8 poin pada tahun 2012 menjadi 54,8 poin pada tahun 2018.


Indonesia berada di posisi 65 dari 113 negara atau kelima di ASEAN. Walau begitu, masalah kelaparan masih terjadi di Tanah Air. Di Papua, beberapa daerah yang sulit terjangkau mengalami kesulitan pangan.




Salah satu solusi yang dapat diwujudkan adalah membangun kemandirian pangan lokal. Bila pangan mengikuti standar memakai beras, maka peningkatan ketahanan pangan sulit ditingkatkan. Di wilayah pedaleman Papua bisa dengan memaksimalkan sagu. Juga daerah lain, seperti jagung atau ubi.


Semoga solusi tersebut bisa membebaskan masyarakat dari ancaman kelaparan.


Jumlah penghuni bumi yang terus bertambah dan ketersediaan lahan dan air bersih yang semakin berkurang memerlukan terobosan baru dalam bidang pangan. Semoga generasi millennials bisa menemukan cara asik untuk mengatasi masalah tersebut.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA