Jumat, H / 26 April 2024

Luca Modric: Anak Pengungsi Jadi Pemain Terbaik?

Selasa 04 Dec 2018 14:17 WIB

Reporter :Redaksi

Luka Modric

Foto: Mundodeportivo

ESQNews.id, JAKARTA - Tak banyak yang tahu pemain terbaik yang diberikan di tahun 2018 jatuh ke pangkuan seorang mantan anak pengungsian akibat perang. Adalah Luca Modric, peria yang tumbuh dan besar dari perang saudara yang berkepanjangan di Croasia tersebut kini memegang Balon D'Or.


Dilansir dari goal.com, Luka Modric menjadi pengungsi saat berusia enam tahun setelah kakeknya dieksekusi dengan tembakan pistol oleh orang-orang Serbia. Setelah pindah ke pengungsian, ada sedikit tempat parkir tempat dia berlatih untuk mengolah si kulit bundar.


Modric juga dikenal sebagai seorang yang sangat pintar dalam bidang olahraga. Basket dilahapnya, terlebih di kulit bundar. Bahkan dia piawai ketika diberikan posisi sebagai penjaga gawang.


Kini, anak pengungsi perang tersebut berhasil meraih penghargaan tertinggi dari dunia sepakbola. Setelah menjadi kapten yang sukses membawa Kroasia ke peringkat kedua Piala Dunia 2018.


Modric mengajarkan kita bahwa kesempatan itu sama, baik mereka yang lahir dari keluarga yang begitu mapan, hingga mereka yang lahir di pengungsian perang. Tak ada yang bisa menghentikan ketika kita sudah meraih tingkatan unstopable.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA