Jumat, H / 29 Maret 2024

Karakter yang Terprogram

Senin 17 Sep 2018 14:10 WIB

Singgih Wiryono

Prof. Arief Rahman saat menjelaskan kaitan peninggalan naskah kuno dengan karakter bangsa

Foto: ESQ Media

ESQNews.id, JAKARTA - Pendidikan karakter sudah terpatri dalam memori bawah sadar bangsa Indonesia. Itu tercermin dalam fondasi NKRI, dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Itulah yang disampaikan oleh Ketua Harian Komisi Nasional  Indonesia untuk UNESCO, Prof Arief Rahman.


Arief mengulas pendidikan karakter yang saat ini menjadi acuan pendidikan di Indonesia. Bagi dia, pendidikan kaarakter adalah upaya yang disengaja serta terprogram untuk menolong manusia agar menjadi lebih baik. Bisa menjadi lebih peduli dan bertindak berdasarkan nilai dasar etika.


Karakter, kata dia, memiliki tujuan agar mereka mengetahui apa yang benar baik dan patut serta sangat peduli terhadap apa yang benar dan patut serta percaya dan yakin meskipun dalam keadaan yang tertekan dan dilematis.


"mengapa kalimat terakhir penting, kadang-kadang kalau kita takut dengan atasan kita, kita terjepit. Supaya kita terpakai, kita bilang iya pak," kata dia saat mengisi acara seminar Jakarta, Senin (17/9).


Selain itu, kata dia Karakter bangsa juga terpatri dalam empat pilar, adalah falsafah bangsa, mementingkan NKRI dan harus berdasarkan UU 45 dan bhineka tunggal ika. Ini tidak akan bisa dikenali ketika tulisan-tulisan sejarah dalam bentuk naskah.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA