Jumat, H / 29 Maret 2024

CAIR Catat 10.015 Insiden Anti-Muslim di AS Sejak 2014

Rabu 18 Sep 2019 14:18 WIB

Author :Redaksi

Nihad Awad, co-Founder CAIR.

Foto: washingtonexaminer

ESQNews.id, WASHINGTON - Dewan Hubungan Amerika-Islam atau Council on American-Islamic Relations (CAIR) mencatat ada sebanyak 10.015 insiden anti-Muslim di negara itu sejak 2014.


Dalam laporan yang dirilis pada Senin (16/9/2019), badan hak-hak sipil dan advokasi Muslim terbesar di AS mengatakan peningkatan insiden terjadi khususnya pasca Donald Trump memulai kampanye kepresidenan pada 2015. "Tidak hanya jumlah insiden yang meningkat, tetapi sifat kekerasan pun bertambah," tulis CAIR dalam laporan berjudul "The Bias Brief".


Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan peningkatan insiden terjadi khususnya pasca Donald Trump memulai kampanye kepresidenan pada 2015

"Dari 2014 hingga Juni 2019, cabang-cabang CAIR di seluruh penjuru negeri mencatat total 1.164 kejahatan kebencian anti-Muslim, termasuk serangan fisik dan kerusakan properti." Laporan itu juga melaporkan 2.783 insiden yang melibatkan lembaga pemerintah federal.


Pada 2016, insiden anti-Muslim berjumlah 2.213, yang meningkat 65 persen dari 1.341 insiden pada 2014. Lonjakan tertinggi terjadi selama tahun 2017 dengan 2.599 insiden. "Peningkatan ini dapat dikaitkan dengan Muslim Ban Executive Order, yang ditandatangani dalam 10 hari pertama kepemimpinan rump," ungkap dewan tersebut dilansir dari Anadolu Agency. 

<more>

Selama paruh pertama tahun 2019, CAIR mencatat sebanyak 759 insiden bias anti-Muslim. Laporan tersebut juga mengidentifikasi jenis pelecehan yang paling sering terjadi di antaranya diskriminasi, intimidasi, dan perundungan.



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA