Jumat, H / 29 Maret 2024

Bicara Soal Gap Antar Generasi Bersama President ESQ Group dan Direktur HC BRI

Kamis 03 Sep 2020 14:02 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Sekitar 200 orang mengikuti webinar "Memimpin Lintas Generasi"

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Sekitar 200 orang pimpinan dengan berbagai tingkatan yang berasal dari lembaga maupun instansi ikut serta dalam acara CEO Talk secara daring pada Kamis (3/9/2020). Hadir di antaranya dari Bank BRI, Bank BNI, PT Taspen, PT Kimia Farma, PT Pegadaian, PT Haleyora Power, PT Bukit Asam, PT Pelindo III, PT Kereta Api Indonesia, dan lainnya.

Gelaran itu membahas tentang pentingnya memahami gap generasi atau perbedaan pandangan antara 2 generasi bahkan lebih. Tujuannya adalah untuk menemukan titik tengah dalam menghadapi persoalan yang terjadi baik di dalam korporat maupun di luar.


<more>

Pasca munculnya Generasi X, Generasi Z, Millenilas dan generasi baru lainnya membuat generasi Baby Boomers mulai kewalahan mengikuti segala perkembangannya. Apalagi sekarang jaman 4.0 Industri dengan teknologi yang berkembang pesat. Akibatnya gap antar generasi mengalami hambatan. 

Menjadi seorang leader di era VUCA memiliki dinamika dan tantangan tersendiri. Leader memerlukan sebuah skill untuk mempengaruhi tim terhadap organisasi yang ingin dicapai.



Oleh karena itu, ACT Consulting selenggarakan event CEO Talk yang dipandu oleh Coach Arief Rachman dan Coach Rendy Yusran. Acara tersebut menghadirkan para narasumber yakni Dr. H.C Ary Ginanjar Agustian selaku President ESQ Group dan Herdy Harman selaku Human Capital Director BRI.

Bagi Herdy, menemukan fenomena yang terjadi antar generasi bukan hal yang tabu lagi. Generasi millenials dan Gen Z ingin kebebasan dalam bekerja. Namun sebagai leader harus mencari cara agar para generasi muda betah di perusahaan maupun lembaga.

"Saya selalu bilang kepada kaum millenials dan generasi muda lainnya bahwa mereka bukan hanya mencari mata pencaharian saja. Tapi kita sedang membangun bangsa, dengan anak bangsa yang berkarakter," kata Hardy.



Opini Direktur HC BRI tersebut dibenarkan oleh Ary Ginanjar, bahwa di Era VUCA ini khususnya para leaders harus bisa bertransformasi. Seorang pemimpin harus mempunyai mental agility, result agility, change agility, people agility, and learning agility.

"Lalu bagaimana seorang leader melahirkan bintang-bintang kehidupan? Supaya mereka punya kemampuan sosialisasi, menggabungkan pandangan antar generasi diperlukan yang namanya people development atau yang kita sebut adalah coaching. Salah satu cara menemukan inner drive dalam diri manusia, dengan melakukan teknik bertanya juga mendengarkan," papar Ary dari Studio lt 23, Menara 165.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA