Dr Raymond Francis mengalami penurunan kondisi kesehatan
saat masih berusia 40an. Hal ini karena ia tidak memperhatikan dengan baik apa yang ia
konsumsi. Namun lebih dari 30 dokter terbaik di dunia telah ia temui, dan ia
menghabiskan hingga ribuan dollar untuk menjalani berbagai tes laboratorium,
hanya untuk menerima komentar bahwa, “kau tidak sakit, kau sangat sehat”. Ia heran
atas komentar tersebut, karena ia benar-benar merasa jauh dari sehat. Ia merasa
tubuhnya sangat sakit.
Namun dokter yang ditemuinya hanya berkata, ini hanya karena
penuaan. Francis tidak puas dengan jawaban tersebut. Ia lalu menemui ahli
penyakit liver, yang malah membuat dirinya makin sakit karena tidak cocok
dengan obat yang diberikan, hingga kemudian menerima diagnosa medis bahwa usia
medisnya hanya tinggal 2 tahun lagi.
Menghadapi vonis yang sangat membuatnya shock itu, Francis
kemudian mulai serius mempelajari tentang hal-hal yang dapat membuatnya sehat
kembali. Ia pun resign dari pekerjaannya. Lalu mulai merubah pola makan, pola
hidup, dan pola pikirnya. Ia hati-hati terhadap apa yang ia makan dan minum,
hingga akhirnya saat ini ia mencapai usia lebih dari 75 tahun, dan tidak
mengalami keluhan kesehatan apapun kecuali penyakit flu ringan. Ia malah
mengatakan bahwa tubuhnya berfungsi lebih muda dari usia kronologisnya. Dokter kini
menilai usia fungsi tubuhnya menyerupai mereka yang masih berusia sekitar 20an
tahun, dan semua penyakit yang pernah dideritanya, tidak lagi ditemukan.
Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Dr Raymond Francis
mendapatkan kondisi kesehatan optimum di usia tuanya? Ia bahkan menuliskan
berbagai trik untuk membalikkan proses perusakan sel tubuh yang dapat
menyebabkan penyakit kanker, yang menjadi momok menakutkan bagi lebih dari
separuh penduduk dunia. bahkan buku-buku yang ditulisnya berjudul “Never Be Sick
Again”, “Never Get Fat Again”, “Never Fear Cancer Again”, “Never Feel Old Again”,
dan “The Great American Health Hoax”.
Salah satu kunci dari semua buku yang ia tulis adalah
menghindari konsumsi gula. Terutama gula yang dihasilkan melalui proses kimia
seperti rafinasi (refined sugar). Karena, secara alami tubuh kita tidak dapat
mencerna banyaknya gula yang sehari-hari kita konsumsi. Bahaya terlalu banyak
gula di dalam tubuh ini hingga pada tahap mengganggu metabolisme dan
pencernaan, menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya, dan membuat kita terus
menerus lapar dan menjadi gendut walau tidak banyak mengkonsumsi lemak dari
daging-dagingan.
Dahulu, manusia hanya mengkonsumsi gula dari buah dan
sayuran. Merasakan manis hanya dari buah, madu, dan sayuran seperti wortel,
ubi, dan labu manis. Berbeda jauh dengan kondisi masyarakat sekarang. Bahkan,
diet rendah lemak pun menjadi tidak signifikan. Karena menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh profesor Robert H Lustig dari California University yang
mendalami bidang kedokteran endokrinologi anak, makanan dan minuman kemasan
berkandungan gula yang super tinggi-lah, yang merupakan penyebab obesitas pada
anak dan orang dewasa.
Prof Lustig, bahkan sampai menyampaikan bahwa gula sesungguhnya
bersifat merusak bagi tubuh kita. Seperti yang disampaikan pada video berikut
ini; https://www.youtube.com/watch?v=dBnniua6-oM.