ESQNews.id - Sejarah lahirnya bangsa muslim Uighur di China diawali dengan datangnya pejuang Islam yaitu Sa'ad bin Abi Waqqash.
Sa'ad bin Abi Waqqash pergi ke China
Islam sudah sampai di China sejak zaman Khalifah Utsman bin Affan dengan mengirim utusan Sa'ad bin Abi Waqqash.
Rombongan diterima oleh Yong Hui, Maharaja Dinasti Tang.
Kaisar China menunjukkan toleransinya. Dia memperbolehkan delegasi umat Islam untuk tidak melakukan tradisi penyembahan di hadapan kaisar. Sang Kaisar paham bahwa umat Islam tidak melakukan penyembahan terhadap manusia. (History of China, Ivan Taniputera, 2008).
Lalu Sa'ad bin Abi Waqqash diizinkan mendirikan masjid Huaisheng pada 742M di Guanzhou. Kaisar Tang menawarkan perdamaian, ditandai dengan diterimanya utusan Sa'ad bin Abi Waqqash.
<more>
Saat wilayah Uighur dikuasai oleh Dinasti Ming, kaum muslimin mendapat tempat terhormat. Bahkan mereka mampu memberikan kontribusi besar bagi negeri China (A. Ibrahim, 2014:741)
Pertengahan abad ke-10, salah satu tokoh ikut mensyiarkan islam di wilayah Xinjiang yaitu Satuk Boghra (seorang Khan dari Dinasti Karakitai yang memeluk Islam).
Islam menyebar ke Utara Xinjiang.
Islam mulai menyebar ke seluruh daerah Xinjiang.
Uighur juga sempat mendirikan Negara Turkistan Timur sebelum akhirnya jatuh setelah digempur China dengan bantuan bala tentara Uni Soviet. Lalu, pada tahun 1950 digabungkan dengan China yang berideologi komunis. Uni Soviet sudah merasa terusik dengan negara baru yang bernafaskan Islam ini yang mana bersanding sama dengan kekuasaan mereka di Asia Tengah.
Setelah peristiwa 11 September 2001, rezim Tiongkok mengintensifkan pengejaran terhadap orang uighur dan berhasil membawa beberapa orang uighur dengan alasan Kampanye Internasional Melawan Terorisme.
Tidak berhenti disana...
Selama 1400 tahun Uighur tetap melebelkan diri sebagai Negeri muslim, sekalipun sekali waktu pernah dikuasai Mongol pada 13 M. Bahkan di era imperialis Eropa yang menjajah China, para pejuang kungfu Uighur lah yang menebas tentara gabungan Inggris-Eropa di kota-kota China pada 1900-an. Salah satunya dalam tragedi The Boxer (1899-1901/gerakan anti-asing anti-imperialis).
Dan semakin kesini...
Makin menjadikan kita tidak dapat
melihat banyak sisi yang sebelumnya tidak disadari, sampai-sampai orang besar
seperti Wong Fei Hung (Yang pernah terkenal diperankan oleh Jetli), dan
Cheng Ho saja masih samar sekali untuk kita kenali.
Jadi,
kekaisaran Ming pada 15 M didominasi oleh Gubernur dan Jenderal muslim
sampai terlahirnya yang namanya CHENG HO. So, siapakah mereka
sebenarnya?
Wong Fei Hung (1847-1925/ulama, ahli pengobatan, ahli
beladiri). Cheng Ho (1371-1433/ Penasihat Kaisar Yongle kaisar ke-3
Dinasti Ming, Penjelajah, laksamana muda, pelaut).
Bersama
revolusi China oleh Sun Yat Sen (bapak Tiongkok Modern) tahun 1910
ternyata masih ada Jendral China yang muslim. Dan tahun 1945 ketika Mao
komunis berkuasa, beberapa Jenderal China yang muslim menyelamatkan diri
ke Taiwan.
Sedihnya...
Tindakan diskrimnatif makin
menjadi-jadi. Penutupan masjid, larangan terdahap tulisan-tulisan
bernafaskan Islam, nama yang berbau Islam, juga syari'at Islam lainnya
seperti jenggot dan hijab. Untuk pembasmian radikalisme dan separatisme
katanya.
Atas nama persaudaraan seiman, atas nama kemanusiaan.
Setidaknya, mari kita suarakan. Dan semoga dikuatkanNya lahir batin
para Syuhada Uighur, Palestina, Syam, Indonesia dan dibelahan bumi
manapun berada.
Diteguhkan dalam iman dan Islam.
Dihimpun kelak dalam rehat nyaman nan abadi, digantikanNya tiap hasta nestapa dengan bahagia tanpa jeda.