Jumat, H / 29 Maret 2024

Aksi Pendekar Peduli Lingkungan

Senin 13 Jan 2020 14:58 WIB

Author :M. Nurroziqi

Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Tuban, Cabang Tuban.

Foto: dok.IST

Oleh: M. Nurroziqi

ESQNews.id - Minggu Sore, 29 Desember 2019, puluhan Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Tuban, Cabang Tuban, dengan mengenakan seragam lengkap, berkumpul di area pemakaman Mbah Njarat, Kelurahan Gedong Ombo Kecamatan Semanding. Mereka tidak sedang adu kedigdayaan dan unjuk kebolehan permainan jurus silat. Tetapi, bersama warga masyarakat sekitar, mereka sedang mengadakan bhakti sosial, yakni, menanam pohon.


Aksi menanam bersama warga masyarakat itu adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kedamaian semesta. Peduli dengan alam dalam wujud menanam. Sedangkan peduli dengan sesama manusia dengan saling bekerjasama menjaga lingkungan. Tentu, ini semakin mengurangi kesan sosok Pendekar yang selalu dikaitkan dengan kedigdayaan yang hanya mengalahkan lawan dan menang di setiap perkelahian. Tetapi, sejatinya menjadi Pendekar adalah lebih mulia dari itu, yaitu menjadi manusia yang berbudi pekerti yang luhur, bermanfaat bagi segenap kehidupan.

<more>

Sebagaimana disampaikan Sugeng Widodo, ketua PSHT Ranting Tuban, Cabang Tuban, bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka menanamkan sikap "Memayu hayuning bawono" kepada para Pendekar PSHT. Ajaran PSHT ini, adalah mendidik para Pendekar PSHT untuk turut aktif menjaga kelestarian alam dan kedamaian sesama hidup. Sehingga, tidak hanya pandai bermain jurus-jurus silat. Tetapi yang terpenting adalah membangun dan menjaga alam agar tetap lestari. Sekaligus menjaga kedamaian dengan sesama manusia. Inilah peran paling hebat para Pendekar PSHT.


Dimulai jam 15.00 s/d 17.00 Wib, ada 44 bibit dari jenis pohon Kelengkeng dan Alpukat yang ditanam. Dalam rangka menanamkan jiwa "Memayu Hayuning Bawono" kepada para Pendekar PSHT, tentu kegiatan ini tidak selesai hanya cukup dengan menanam. Tetapi, juga harus dengan merawat dan menjaga apa yang sudah ditanam tadi. Sampai berbuah dan bisa menjadi manfaat bagi semua. Terutama demi memaksimalkan fungsi tanaman sebagai keseimbangan alam dan produksi oksigen segar yang dihirup semua makhluk hidup. Untuk itu, setelah aksi menanam bersama masyarakat ini, selanjutnya akan digilir secara terjadwal para Pendekar PSHT, dengan tugas merawat bibit-bibit pohon yang sudah ditanam tadi sampai benar-benar tumbuh dengan baik.


Kegiatan ini pun disambut penuh suka cita oleh warga masyarakat Gedong Ombo. Sehingga, mereka sangat antusias dan guyup rukun bersama-sama para Pendekar PSHT untuk ikut menanam. Lahan-lahan kosong di sekitar pemakaman Mbah Njarat akhirnya bisa dimanfaatkan untuk penghijauan. Harapannya, hasil dari kegiatan menanam ini tidak hanya bisa dinikmati oleh siapapun yang sekarang ikut menanam. Tetapi juga untuk dinikmati oleh anak-cucu mereka kelak.


Kemudian, bagi para Pendekar PSHT, kegiatan menanam sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan ini, adalah bagian dari cara mengamalkan ajaran-ajaran yang sudah didapatkan dari berlatih Pencak Silat di PSHT selama ini. Bahwa tugas utama seorang Pendekar tidaklah semata di gelanggang pertandingan. Tetapi yang utama adalah di gelanggang kehidupan, di semesta raya ini. Yakni kesanggupan menjaga alam agar senantiasa tetap hijau dan lestari. Sekaligus menjaga kedamaian dan keharmonisan hidup sesama manusia di bumi tercinta ini.


*M. Nurroziqi. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya. Warga Persaudaraan Setia Hati Terate.

Ingin tulisanmu dimuat di ESQNews.id? kirimkan ke email kami di [email protected]

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA