Kamis, H / 28 Maret 2024

Adab Pertemuan Pertama dengan Lawan Bicara (2)

Minggu 09 Jun 2019 14:47 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Saling Berjabat Tangan Saat Pertama Kali Bertemu

Foto: Freepik

2. Mendengarkan Secara Aktif

    Memikirkan apa yang dikatakan seseorang, dan memasukan informasi ke dalam ingatan Anda. Jika kita sering berlatih, maka kita menjadi terbiasa mendengarkan secara aktif ketika seseorang berbicara. Orang yang mendengarkan secara aktif akan tampak kecerdasannya. Jangan lupa tetap menjaga kontak mata dengan sopan. Di dalam marketing semakin banyak Anda mendengarkan, semakin besar kemungkinan Anda menjual.


Seorang eksekutif puncak mempunyai kebiasaan selalu menanyakan pendapat banyak orang di dalam perusahaannya sebelum ia akhirnya mengambil keputusan, ia tahu menghargai pendapat orang lain dalam semua bidang di dalam perusahaannya itu. Hal ini menunjukkan bahwa ia dapat belajar dari setiap orang. Sikap mendengarkan menjadi bagian yang penting baginya dalam mengambil keputusan.


Beberapa petunjuk berikut ini akan membantu Anda mengembangkan seni mendengar:

- Berilah perhatian penuh

  Hilangkan gangguan dan hal-hal yang dapat membelokkan perhatian di sekitar Anda. Lihatlah pada orang yang sedang berbicara, hal ini menunjukkan Anda sedang memberinya perhatian penuh. Apabila Anda sering menoleh ke arah lain atau pandangan Anda memutari ruangan, jelas Anda terpengaruh lingkungan dan tidak tertarik pada percakapan itu. Dengan demikian, si pembicara mungkin akan tersinggung.


- Memahami

   Buat gambaran apa yang dikatakannya. Gambaran atau lukisan makna dapat diingat lebih lama daripada hanya sekadar mendengarnya.


- Evaluasi

   Nilai apa yang Anda dengar dengan mencari apa yang positif di dalam kata-kata pembicara. Cobalah mengerti dasar-dasar yang digunakan orang untuk berbicara.

Saringlah butir-butir yang paling penting dan mulai merumuskan tanggapan Anda. Hal ini akan membuat Anda tetap menguasai tujuan diskusi.

 

3. Reaksi

    Bersiaplah memberi tanggapan secara verbal. Jika seseorang memberi Anda kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat, berhentilah beberapa saat untuk memikirkan tanggapan Anda. Katakan dengan pasti apa yang Anda maksud. Mungkin Anda pernah merasa menyesal karena terburu-buru memberikan tanggapan atau memberi jawaban hanya karena perasaan saja yang menyebabkan Anda harus memberikan jawaban. Ingatlah, bahwa Anda dinilai dari jawaban yang diberikan.


Bereaksi pula secara non verbal atas apa yang dikatakan lawan bicara. Jika Anda hanya terus memandang kepada si pembicara tanpa menunjukkan reaksi apapun, maka si pembicara akan meraba-raba apakah Anda mengerti apa yang dikatakannya atau tidak.


Berilah reaksi dengan senyum, anggukan tanda setuju, atau isyarat - apapun wujudnya asal wajar untuk menyatakan perhatian atas apa yang sedang dikatakannya. Beberapa tanggapan yang biasa cepat diberikan adalah:

- Saya dapat mengerti bahwa itu penting

- Kami harus memikirkannya lebih lanjut

- Saya setuju dengan Anda

- Ini sesuatu yang menarik


Hal yang penting adalah jangan memotong pembicaraan. Ini bukan cara yang sopan untuk menunjukkan bahwa Anda aktif mendengarkan. Pernahkah Anda terlibat dalam percakapan dengan seseorang yang selalu memotong perkataan orang lain dengan ide-idenya? Dalam waktu yang singkat saja Anda akan merasa bahwa orang yang suka memotong  perkataan itu telah mengendalikan suasana percakapan dengan interupsi-interupsinya. 


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA